REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persija Jakarta belum memastikan diri untuk ikut di turnamen pramusim Piala Presiden 2018. Piala Presiden 2018 rencananya akan digelar pada Januari 2018 mendatang.
Skuat Macan Kemayoran ingin memastikan dulu siapa pihak yang akan bertindak selaku operator Piala Presiden. Andai operator yang ditunjuk adalah PT Liga Indonesia Baru (LIB), maka Persija menolak ikut Piala Presiden.
"Kalau operatornya masih PT LIB, Persija tidak ikut," kata Direktur Persija Gede Widiade dikutip dari laman resmi Persija, Kamis (14/12).
Alasan Persija tak mau Piala Presiden diselenggarakan oleh operator Liga 1 Indonesia itu lantaran PT LIB masih menunggak banyak utang kepada klub-klub Liga 1 termasuk kepada Persija.
Utang PT LIB itu berupa uang terkait hak siar dan ranking tim selama Liga 1 2017. Persija khawatir andai PT LIB jadi penyelenggara Piala Presiden 2018, utang PT LIB akan semakin menumpuk kepada klub-klub Liga 1. Karena peserta Piala Presiden rata-rata juga klub-klub Liga 1.
"Masa belum dilunasi tapi mereka jadi operator lagi? Nanti yang ada utangnya menumpuk. Utang PT LIB itu ke Persija jumlahnya miliaran. Mereka bilang mau diselesaikan pada November atau Desember ini tapi sampai sekarang nggak ada pemberitahuannya," kata Gede. "Persija akan memastikan keikutsertaan di Piala Presiden 2018 jika operatornya bukan PT LIB dan bukan orang-orang dari PT LIB."
Beberapa hari lalu, Persija juga sudah memastikan diri ikut di turnamen pramusim di Malaysia. Bambang Pamungkas dan kawan-kawan akan berpartisipasi di Boost Sports Fix Super Cup 2018 Kuala Lumpur pada 13-20 Januari. Lawan Persija adalah Kelantan FA (Malaysia) dan Ratchaburi (Thailand).