REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Aksi penolakan pernyataan Donald Trump atas ibukota Yerusalem untuk Israel terus bermunculan sampai saat ini. Salah satu di antaranya dilancarkan oleh mahasiswa Universitas Brawijaya (UB) Malang melalui organisasi KAMMI dengan menggaet ACT.

"Kita saat ini ada 100 mahasiwa yang melakukan aksi untuk mengajak masyarakat peduli terhadap Palestina," kata Koordinator Aksi, Mohammad Haryono saat ditemui wartawan di Jalan Veteran Kota Malang, Jumat (15/12).

Di dalam aksi ini tidak hanya demo yang dilakukan para mahasiswa, tapi juga drama teatrikal. Drama itu ditunjukkan bagaimana masyarakat Palestina melawan Israel untuk mempertahankan Yerusalem. Selain itu, mereka juga mengadakan penggalangan dana untuk membantu masyarakat Palestina semampu mungkin.

Dari sejumlah para pembela Palestina ini, nampak satu mahasiswi yang begitu bersemangat menyampaikan pesan untuk umat Islam. Berbeda pada umumnya, mahasiswi bernama Fajrina justru menyampaikannya melalui gerakan tangan. Gerakan tangan itu kemudian diterjemahkan oleh kawannya, Nisrina di depan para pejuang aksi Palestina.