Oleh Fitriyanto
Wartawan Republika
Stadion utama Gelora Bung Karno, warisan Asian Games IV di tahun 1962, kembali menjadi ikon di perhelatan Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Ada sentuhan tehnologi dan modernisasi di banyak bagian, seperti tempat duduk single seat berjumlah 78 ribu, vip box, scoring board yang multimedia, tata suara canggih, dan lampu LED berjumlah 610 set.
Landmark Kota Jakarta itu akan menjadi lokasi acara pembukaan dan penutupan Asian Games 2018. Berikut wawancara dengan Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) Erick Thohir.
Tanya (T): Bagaimana kondisi terkini Stadion Utama GBK?
Erick Thohir (ET): Dari peninjauan terakhir bersama Menteri Keuangan, Sri Mulyani, sudah mencapai 95 persen. Tinggal penataan wilayahnya saja yang sedang dibenahi.
Pembaruan yang dilakukan di GBK sangat banyak. Kursi stadion, yang single seat kini mencapai 78 ribu tempat duduk, lalu ruangan vip box yang diperbanyak. Lalu scoring board yang sudah multimedia sehingga bisa menampilkan gambar bergerak, dll. Sistem penyiraman rumput yang bagus dan menggunakan rumput khusus berjenis Zoysia Matrella.
T: Bisa jelaskan teknologi terkini yang ada di Stadion Utama GBK?
ET: Teknologi terkini mencakup banyak hal. Sistem pencahayaan stadion, menggunakan LED standar tertinggi yang diakui federasi sepakbola dunia (FIFA) dan federasi atletik internasional (IAAF) dengan titik lampu sebanyak 610 set yang terkoneksi dengan tata suara, sehingga pergerakan lampu bisa seirama dengan musik.
Dahulu pencahayaan memakai teknologi metal halide, yang butuh 15 menit untuk pemanasan sebelum nyala. Sekarang dengan LED bisa difungsikan sebagai interactive dynamic lighting. Dengan LED lighting system, konsumsi listriknya lebih hemat hingga 50 persen dari konvensional dan kualitas pencahayaan tiga kali lebih baik.
Penggunaan teknologi yang efisien dan ramah lingkungan, juga dilengkapi dengan panel surya sebagai sumber listriknya. Panel surya dengan kapasitas 420 KWP yang mampu menghasilkan rata-rata 1.470 KWH/hari dengan umur teknis, minimum 25 tahun.
T: Mengapa dengan kecanggihan itu, Stadion Utama hanya digunakan untuk acara pembukaan dan penutupan saja?
ET : Upacara pembukaan dan penutupan merupakan acara yang sangat penting untuk Asian Games, karena ini akan disaksikan secara live di banyak media di seluruh asia ini sangat bagus untuk mempromosikan Indonesia. Apalagi dengan sejarah Asian Games1962 yang menempel pada stadion itu, sangat pantas jika pembukaan dan penutupan ceremony digelar di sana.
Cabang atletik juga direncanakan dipertandingkan di sana karena dalam pandangan lembaga olahraga dunia, baik itu IOC ataupun OCA, atletik perlu stadion yang besar untuk melibatkan 45 nomor pertandimgan.
Karena hal ini jeda waktu untuk persiapan opening dan closing diperlukan karena perlu beberapa hari dalam mempersiapkan panggung, peralatan broadcast, lampu dan melibatkan ribuan performers yang akan beratraksi tentu perlu tempat latihan dari mulai awal tahun 2018.
T: Jadi di mana sepakbola akan dipertandingkan?
ET: Panitia asian games bersama PSSI menyiapkan lima stadion di Jakarta Suburb, yakni di sekitar Cibinong, Bekasi dan Jawa Barat, yakni Stadion Pakansari Cibinong, Stadion Patriot dan Wibawa Mukti di Bekasi, serta Stadion Jalak Harupat dan Stadion Gelora Bandung Lautan Api, di Bandung, Jawa Barat.
T: Saat test event akan dilangsungkan di mana sepakbola?
ET: Stadion Pakansari Cibinong dan Patriot serta Wibawa Mukti, Bekasi.