Sabtu 16 Dec 2017 15:53 WIB

Rumah Zakat Bantu Korban Meninggal Akibat Gempa

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Gita Amanda
Salah satu rumah warga di Desa Gunungsari RT 04 RW 02 Kecamatan Sadananya, ambruk akibat gempa bumi.
Foto: Dok Polres Ciamis
Salah satu rumah warga di Desa Gunungsari RT 04 RW 02 Kecamatan Sadananya, ambruk akibat gempa bumi.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Gempa bumi 6,9 Skala Richter mengguncang wilayah bagian selatan Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (15/12) tengah malam. Data sementara yang dihimpun Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dampak gempa bumi terdapat dua orang meninggal dunia, 7 orang luka, 43 rumah rusak berat dan roboh, 65 rumah rusak sedang, 10 rumah rusak ringan, dan beberapa bangunan publik mengalami kerusakan.

Daerah yang terdampak gempa yang merusak terdapat di Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Banjar, Garut, Cilacap, Kebumen, Kota Pekalongan, Banyumas, Brebes dan Banjarnegara. Mengingat pusat gempa berada di enam kilometer arah tenggara Kota Bantarkalong Kabupaten Tasikmalaya, maka daerah yang terdampak guncangan keras dan merusak adalah di Kabupaten Tasikmalaya, Pangandaran dan Ciamis di Provinsi Jawa Barat.

Salah satu korban meninggal adalah Siti Aminah (85 th) yang tinggal di Kelurahan Sugih Waras, Kecamatan Pekalongan Timur, Pekalongan. Menurut Fasilitator Desa Berdaya Rumah Zakat Sutopo Priyohartono, yang meninjau lokasi perempuan yang akrab disapa Mbah Siti itu meninggal karena tertimpa tembok rumahnya yang roboh.

"Tadi malam, Mbah Siti sedang tidur dan tidak sempat menyelamatkan diri saat tembok rumahnya tiba-tiba roboh akibat tertimpa pembatas kebun yang ambruk," ungkap Sutopo seperti dalam siaran pers.