REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) akan mengirimkan atlet-atlet spesialisasi tertentu ke luar negeri untuk melaksanakan pemusatan latihan (training camp/TC). Langkah ini demi mematangkan kemampuan menjelang Asian Games 2018.
Beberapa atlet spesialis, seperti renang sprinter akan dikirim ke Amerika Serikat dan renang jarak jauh ke Australia, sedangkan polo air di sini dahulu sampai mereka siap ke Serbia. "Loncat indah juga masih di Indonesia hingga siap ke Tiongkok. Begitu pula, renang artistik," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PB PRSI Wisnu Wardhana di Jakarta, Sabtu (16/12).
Wisnu menambahkan kendati ada rencana pengiriman atlet berlatih ke luar negeri, sentralisasi tetap di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta.
Terkait dengan program Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), Wisnu mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyampaikan proposal ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Jika tidak ada kendala maka semua programnya sudah bisa dimulai Januari 2018.
Dalam proposal tersebut, Wisnu berharap bisa mengajukan lebih dari delapan atlet renang untuk Pelatnas Asian Games 2018. Jumlah delapan perenang tersebut, lanjut Wisnu, adalah berdasarkan Surat Keputusan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) per Oktober 2017, jumlah atlet pelatnas renang PB PRSI masih delapan.
"Apakah jumlah yang kami minta disetujui atau tidak? Yang jelas kami meminta lebih dari delapan atlet. Saya sendiri belum bisa sampaikan siapa dan jumlahnya berapa karena itu harus menunggu keputusan Kemenpora," kata Wisnu.
Dalam ajang Asian Games, olahraga akuatik Indonesia diketahui sudah lama tak meraih medali. Cabang renang adalah yang paling terakhir menyumbangkan medali bagi kontingen Merah Putih yang dilakukannya pada 28 tahun silam di Asian Games 1990 di Beijing, Tiongkok.
Saat itu, Indonesia meraih tiga medali perunggu yang disumbangkan Richard Sambera pada nomor 100 meter gaya bebas, Wimwandi Sugriat 200 meter gaya dada, dan tim wanita pada nomor 4 x 100 meter gaya bebas estafet.
Sementara itu, cabang loncat indah terakhir mendapatkan medali adalah pada Asian Games 1970 Bangkok melalui Mirnawati Hardjolukito di nomor 3 meter papan putri.