REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -- Penyelenggaraan Purbalingga Vaganza 2017 yang baru pertama kali digelar dalam peringatan Hari Jadi ke-187 Purbalingga, Sabtu (16/12), mampu memukau masyarakat yang menyaksikan kegiatan tersebut. Bupati Purbalingga Tasdi, juga mengaku terkesan dengan kreasi 24 peserta Purbalingga Vaganza 2017.
''Penyelenggaraan Purbalingga Vaganza ini ternyata cukup menarik. Mudah-mudahan tahun depan kita besarkan lagi,'' kata Bupati.
Dia menilai, penyelenggaraan Purbalingga Vaganza telah menumbuhkan inovasi dan kreativitas anak-anak muda di kabupaten Purbalingga. Khususnya dalam pengembangan ekonomi kreatif bidang seni budaya.
''Hal ini tentu akan mendukung geliat pariwisata di Kabupaten Purbalingga. Apalagi Kabupaten Purbalingga saat ini masuk dalam empat kabupaten/kota di Jateng yang pendapatan pariwisatanya terbesar di Jawa Tengah.'' jelasnya.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Purbalingga Sri Kuncoro, menyebutkan Purbalingga Vaganza 2017 mengangkat tema Gunung Slamet yang kemudian diekspresikan melalui kostum dan penampilan 24 kelompok peserta yang tampil,'' jelasnya.
Ke-24 kelompok peserta yang tampil, antara lain berasal dari Dekranasda Purbalingga yang yang tahun lalu juga mendapat juara pada kegiatan serupa tingkat Jateng, serta dari sejumlah SMK dan SMA di Purbalingga.
Penampilan Purbalingga Vaganza 2017 diawali dengan opening star antara lain dari Colour Guard and Marching //Bahana Swara Perwira// Unsoed Purwokerto, disusul kreasi tari dari Sanggar Tari Linggasiwi, serta bintang tamu Banyuwangi Ethno Carnival.
Selain penyelenggaraan Purbalingga Vaganza, peringatan Hari Jadi Kabupaten Purbalingga juga dimeriahkan dengan Festival Tumpeng pada Sabtu (16/12) sore. Sebanyak 83 tim yang terdiri dari PKK kecamatan, desa/kelurahan, serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) mengikuti festival tersebut.
Kegiatan festival yang dipusatkan di depan gedung sks Perpusda Purbalingga tersebut, diselenggarakan oleh PKK Purbalingga.