Ahad 17 Dec 2017 14:37 WIB

Pemprov DKI Wajibkan Setiap Kendaraan Uji Emisi Berkala

Rep: Mg01/ Red: Endro Yuwanto
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meninjau jalannya Uji Emisi Massal di Bundaran Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (17/12).
Foto: Republika/Mg01
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan usai meninjau jalannya Uji Emisi Massal di Bundaran Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (17/12).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal mewajibkan setiap kendaraan di ibu kota untuk melakukan uji emisi secara berkala. Hal itu disampaikan Gubernur DKI Anies Baswedan dalam kegiatan uji emisi massal yang diselenggarakan di Bundaran Patung Ondel-Ondel Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad (17/12).

"Ke depan kami akan mewajibkan kendaraan-kendaraan bermotor di Jakarta untuk melakukan uji emisi secara berkala. Nanti akan dibuat aturannya lebih detail," kata Anies, Ahad.

Anies menambahkan, Pemprov DKI juga akan bekerja sama dengan Samsat dan bengkel-bengkel terkait pelaksanaan uji emisi ini. Sehingga diharapkan program uji emisi kendaraan di DKI Jakarta hasilnya bisa baik.

Anies melanjutkan, alat uji emisi milik Pemprov DKI jumlahnya tidak banyak, sehingga pihaknya melakukan langkah kerja sama dengan bengkel-bengkel yang banyak memiliki alat. "Jadi nanti dari sisi pemprov, kami tambah sehingga yang mau ke pemprov juga bisa, tetapi yang tidak kalah penting kami bangun kerja sama sehingga berjalan dengan cepat sekarang," katanya.

Menurut Anies, bisa diperhatikan ketika awal-awal Januari udara di Jakarta bersih dan langitnya berwarna biru. "Bukan soal itu langit Jakarta bersih, namun karena kendaraan yang tak banyak beroperasi sehingga polusi berkurang. Penduduknya sedang pada keluar atau tidak banyak berkegiatan. Kami ingin Jakarta itu bersih udaranya sehat dihirup karena seluruh warga sadar tidak membuang polusi," katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement