Ahad 17 Dec 2017 16:00 WIB

Budi Karya Ajak Alumni UGM Bersinergi Lawan Korupsi

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjawab pertanyaan dari berbagai media usai memberikan sambutan pada acara Economic Indonesia Forum (IEF) 2017 yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La Jakarta (23/11).
Foto: dok. Incognito
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjawab pertanyaan dari berbagai media usai memberikan sambutan pada acara Economic Indonesia Forum (IEF) 2017 yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La Jakarta (23/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Harian Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), Budi Karya Sumadi, mengajak seluruh alumni UGM dapat bersinergi dalam membangun kejayaan bangsa. Termasuk, menjaganya dari kebangkrutan akibat korupsi.

"Problem utama bangsa ini adalah korupsi, Kagama harus menjadi terdepan dalam menjaga bangsa ini dari kebangkrutan akibat korupsi," kata Budi dalam Rakernas Kagama, Sabtu (16/12).

Ia menekankan, perilaku koruptif telah menyebabkan banyak bangsa di dunia jadi miskin. Karenanya, Budi berharap para alumni dapat mendukung upaya-upaya pemberantasan korupsi.

Budi mengajak alumni dari era-era dulu dan sekarang harus menjaga republik Indonesia. Salah satu caranya, dilaksanakan melalui tidak membiarkan diri terlibat pusaran korupsi. "Kita semua harus terlibat dalam membangun aneka sistem yang mecegah korupsi," ujar Budi.

Sebagai Menteri Perhubungan, ia merasa tantangan yang dihadapai bangsa Indonesia masih pelik. Kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan dan ketimpangan masih jadi persoalan bangsa.

Untuk itu, ia berharap Kagama dapat selalu menunjukkan kepeloporan dalam menguatkan dan mengefektifan peran negara dan pemerintah. Termasuk, dalam memperkuat solidaritas sosial, menggiatkan gotong royong dan mempromosikan kepatuhan.

Budi meminta alumni dapat memberikan perhatian kepada pembangunan manusia yang jadi salah satu agenda nasional dan global. Tentunya, dengan menjadi bagian gerakan memperkuat manusia Indonesia yang sehat dan unggul.

Di samping itu, ia meminta alumni menjadi bagian dalam gerakan membentuk dan memajukan kewirausahaan sosial nasional. Budi mengajak alumni jadi perekat persaudaraan dan persatuan bangsa.

Terlebih, pada 2018 mendatang, Indonesia akan memasuki tahun politik. Menurut Budi, dalam negara yang menganut demokrasi masyarakat Indonesia akan berbeda dalam pilihan-pilihan politik.

"Karenanya, pada Kagama saya imbau kita terima perbedaan pilihan politik, harus jaga keniscayaan ini dan buktikan kepada masyarakat dan bangsa ini, kita harus menjadi perekat persaudaraan dan persatuan," kata Budi.

 Dalam akhir sambutannya, Budi menegaskan lagi jika alumni harus dapat berkontribusi bagi bangsa melalui tawaran solusi terhadap berbagai persoalan bangsa. Langkah itu bisa dimulai dengan aksi bersama melalui berbagai cara di lingkungan masing-masing.

 

"Mari kita galang agar saling menguatkan untuk almamater, masyarakat dan bangsa, sinergi dan kerjasama harus kita galang dengan alumni perguruan tinggi lain, bersinergi untuk kejayaan negeri," ujar Budi. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement