Senin 18 Dec 2017 10:51 WIB

Setelah 71 tahun, Jenazah Raja Italia Pendukung Fasisme Musolini Kembali dari Mesir

Musolini (kanan) dan Raja Emmanuel (kiri) memberi hormat pada monumen pahlawan tak dikenal  pada tahun 1938 di Roma.
Foto:
Dari kanan ke kiri: Hitler, Musolini, dan Raja Victor Emmanuel.

REPUBLIKA.CO.ID, Setelah 71 tahun,  akhirnya tubuh raja kontroversial Italia Victor Emmanuel III kembali ke Italia pada hari had (16/12).  Lokasi kuburnya berada di tengah deretan para  raja Italia  dikuburkan.

Victor Emmanuel, yang memerintah dari tahun 1900 sampai pengunduran dirinya pada tanggal 9 Mei 1946, meninggal di pengasingan di Mesir.

“Izin untuk dibawa kembali ke rumah asalnya Savoy dikelaurkan presiden Italia. Dan jenazahnya diterbangkan dari Mesir pada hariAhad lalu, kata sejarawan Italia Aldo Mola kepada AFP yang dikutip Alarabiya.com.

Raja akan dimakamkan di mausoleum keluarga, Sanctuary of Vicoforte di Italia utara. Mola kini telah membantu mengatur kembalinya penguasa kerajaan Italia tersebut.

Tapi cicitnya, bermusuhan dengan kerabat raja ini atas siapa pewaris sah salah satu dinasti kerajaan tertua di dunia,. Namun, Victor Emmanuel harus dimakamkan di Pantheon di Roma bersama raja-raja Italia lainnya.

"Kami telah bermimpi hari ini akan berjalan sangat berbeda. Keadilan hanya akan dilakukan ketika semua penguasa kami dikuburkan di pengasingan dibaringkan untuk beristirahat di Pantheon," kata  "Prince of Naples" yang menyatakan diri kepada harian Il Corriere della Sera.

Jenazah  istri Victor Emmanuel, ratu Elena dari Montenegro, telah pula dibawa dari Prancis ke Sanctuary pada hari Jumat (14/6). Rencana kuburan Elana  dan suaminya  diletakkan berdampingan.

"Ini sama sekali bukan keputusan kontroversial. Raja-raja lainnya hanya dikuburkan di Pantheon sebagai tempat peristirahatan sementara,  karena Altare della Patria tengah dirancang dan dibangun," kata Mola.

Kompleks Altare yang berwarna putih dan luas - dijuluki "kue pengantin" oleh wisatawan - nantinya akan menjadi kompleks pemakaman prajurit tak dikenal.

sumber : Al Arabiya/The Times.
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement