REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, sejauh ini tetap mengusung Letjen Edy Rahmayadi untuk Pilgub Sumut 2018. Hanya, menurut dia, Gerindra bisa melihat kemungkinan lain apabila memang Edy tidak bisa mundur dari dinas kemiliteran, terlebih jika tidak mendapat izin Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
"Kalau mengundurkan diri setahu saya haknya prajurit, panglima tidak bisa menahan, tetap nggak bisa, itu kan hak," kata dia kepada Republika, Rabu (20/12).
Pastinya Gerindra, jelas dia, ke depan mempunyai sikap apakah tetap mengusung Edy atau tidak. Kalau memang tidak mendapat izin Panglima, kata dia, pendaftaran tidak bisa dilakukan.
"Harus dikasih izin lah, tapi tetap kembali pada Pak Edy apakah tetap dinas atau pensiun, yang penting dia sudah menyatakan mengundurkan diri dan harus disetujui," tuturnya.
Gerindra akan berkomunikasi lebih lanjut mengenai ini dengan Pangkostrad Edy. Arief menyebutkan sosok Edy sudah cukup populer dan tepat memimpin Sumut. Gerindra, Arief mengatakan memberi batas waktu, sebab Januari mendatang sudah mulai pendaftaran.
"Nanti bagaimana kalau pak Hadi sendiri mau nyalon presiden? Baru jadi panglima terus mau nyalon presiden, terus sama pak Jokowi nggak dikasih izin? Jadi hak seorang prajurit untuk lanjut atau tidak," ungkapnya.