REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- PBB akan segera mengadakan voting terkait rancangan resolusi untuk menolak secara sepihak pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Posisi sejumlah negara sudah punya posisi tegas sebelum mengambil keputusan nanti.
Negara seperti Turki, Uni Eropa, bahkan Indonesia sudah jelas berada di posisi menentang pengakuan sepihak Amerika atas Yerusalem. Tapi negara seperti Republik Ceska mendukung pengakuan Amerika atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Posisi yang paling dinanti adalah sikap Arab Saudi. Sebab selama ini Saudi dikenal sebagai sekutu utama Amerika di Timur Tengah. Lantas bagaimana sikap dari kerajaan pimpinan Raja Salman itu?
Raja Salman sendiri menepis anggapan bahwa Saudi akan mendukung Amerika soal Yerusalem. Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud saat bertemu Presiden Palestina Mahmoud Abbas malah menegaskan komitmennya mendukung Palestina.
"Arab Saudi akan terus mendukung hak-hak sah rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya," kata Raja Salman seperti diktuip Fox News, Kamis (21/12).
Tapi Konsultan Truman National Security Project, Elie Jacobs punya prediksi yang berbeda. Dia menilai Saudi bisa saja mengambil posisi abstain. "Hubungan Saudi dan Amerika membuat voting ini akan berjalan menarik. Saya tak yakin mereka akan menolak resolusi. Tapi abstain mungkin," ujar Elie seperti dilansir Al Jazeera, Kamis (21/12).