REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Kepolisian Resor Metropolitan Bekasi Kota melakukan antisipasi terhadap poptensi tawuran di Kota Bekasi. Hal ini dilakukan mengingat peristiwa tawuran dan pengeroyokan kerap terjadi di wilayah Kota Bekasi.
Kapolres Metro Bekasi Kota Komisaris Besar Indarto menyebut antisipasi itu berupa penambahan titik-titik patroli oleh aparat keamanan. "Kita akan perketat daerah-daerah yang akan kita patroli, dan juga kita akan tambah personel kita untuk memperkuat," ujarnya kepada Republika.co.id Selasa (26/12).
Antisipasi ini dilakukan setelah pihaknya melakukan evaluasidan pemetaan wilayahnya. Sebenarnya tawuran itu kan memang sudah sejak lamaya, tapi kemarin kita lakukan evaluasi dan pemetaan, dan hasilnya adalahkejadian tawuran pasti ada setiap Sabtu malam dan Minggu malam dan pasti diatas jam 01.00 WIB dini hari, ujarnya kepada Republika, Selasa (26/12).
Ia mengatakan kejadian selama tiga pekan di wilayah KotaBekasi, ia anggap sudah tak bisa ditolerir. Tercatat dalam tiga pekan, tawuranterjadi berulang kali hingga menyebabkan adanya korban tewas. Ini menjadiperhatian dan tugas kami untuk mengamankan Kota Bekasi, katanya.
Indarto juga mengatakan pihaknya akan melakukan tindakanantisipasi dengan dua cara, yakni dengan cara represif dan cara perusasif. Namun,yang ia tekankan saat ini adalah cara represif yakni dengan giat patroli danjuga razia. Hal itu menurutnya cukup efektif akan memberikan shock therapy bagi para pelaku.
Giat patroli dan razia itu nantinya juga akan bekerja samadengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan TNI Kodim 0507/Kota Bekasi,untuk memperkuat keamanan. Hal itu mengingat pada beberapa pekan lalu, pihakkepolisian yakni dua anggota Polsek Pondok Gede yang mengurai tawuran dikawasan itu, juga malah terluka akibat luka bacok.
"Kita dibantu juga, jadi nanti yang berpatroli adalah para personel gabungan yang jumlahnya lebih dari 20 personel," ujarnya.