Kamis 28 Apr 2022 11:22 WIB

Ketika Umar Bin Khattab Membaca Surah Taha

Ketika Umar bin Khattab Membaca Surah Taha

Rep: mgrol98/ Red: Agung Sasongko
Alquran
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Alquran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Umar bin al-Khattab adalah adalah satu khalifah yang terkenal dengan sifatnya yang sangat tegas dan penuh wibawa. Dikisahkan sebelumnya Umar radhiyallahu anhu adalah salah satu orang yang paling menentang Rasulullah, baik tentang dakhwa Islam nya ataupun keberadaannya.

Dalam buku Sejarah Khulafaur Rashidin: Para Penegak Islam Sepeninggal Rasululah SAW yang ditulis oleh Jalal Ad Din As Suyuti dijelaskan bagaiamana kisah singakt keislaman dari Umar ibn al Kahttab.

Baca Juga

Anas Radhiyallahu anhu berkata, “Umar keluar membawa pedangnya dan seorang laki-laki dari Bani Zuhrah bertemu dengaannya dan berkata, ‘Mau kemana kamu, Umar?’

Ia menjawab, “Aku ingin membunuh Muhammad.’

Ia beratanya, ‘Bagaimana kamu bisa selamat dari Bani Hasyim dan Bani Zuhrah kalau kamu membunuh Muhammad?’

Umar berkata, ‘Aku yakin bahwa kamu telah masuk agama lain.’

Ia berkata, ‘Akankah aku tunjukkan kepadamu sesuatu yang menakjubkan, saudara angkatmu dan adikmy]u telah masuk agama itu dan meninggalkan agamamu.’

Umar berjalan dan mendatangi keduanya kerika itu Khabbab sedang bersama mereka.

Pada saat dia mendengar suara Umar dia bersembunyi di dalam rumah, lalu Umar masuk dan berkata, ‘Bunyi suara bisikan apa ini?’ Mereka sedang membaca surah Taha. Mereka berkata, ‘Bukan apa-apa kami hanya sedang bercakap-cakap.’ Umar berkata, ‘Mungkin kalian berdua telah masuk agama baru itu?’

Saudara angkatnya berkata kepadanya, ‘Umar, apa yang akan terjadi kalau kebenaran ada di luar agamamu?’ Maka Umar meloncat kepadanya dan memukulinya berulang-ulang. Adiknya datang dan mendorongnya menjauh dari semuanya dan Umar pun memukulinya dengan tangan kosong hingga wajahnya berdarah.

Lalu adiknya itu berkata dengan keadaan marah, ‘Bagaimana jika kebenaran itu ada di luar agamamu? Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhamad adalah hamba-Nya dan Utusan-Nya.’ Umar pun berkata, ‘ Berikan tulisan yang telah kau baca aku akan membacanya.’

Lalu Umar membacanya dan adiknya berkata, ‘Kamu kotor, tidak seorangpun boleh membacanya kecuai telah bersuci (maka berdirilah dan sucikanlah dirimu atau ambil airv wudhu). Lalu Umar berdiri dan berwudhu, kemudian beliau mengambil tulisan dan membaca surah Taha hingga sampai pada ayat, ‘Sesungguhnya aku ini adalah Allah, tidak ada tuhan selain Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingstku.” (QS. Taha: 14)

Umar berkata, ‘Tunjukkan kepadaku cara menemui Muhammad. ‘ Ketika Khabbab mendengar kata-kata Umar ia keluar dan berkata, ‘Bergembiralah, Umar! Karena aku berharap kamu menjadi jawaban permohonan yang Rasulullah panjatkan untukmu di waktu malam kamis.’ “Ya Allah Teguhkanlah Islam dengan Umar ibn al Khattab atau dengan Amr ibn Hisham.;

Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ada di bagian terendah Ka’bah di kaki bukit safa dan Umar pergi hingga dia datang ke Ka’bah, di pintu ada Hmazah, Talhah dan yang lainnya. Hamzah berkata, ‘ Inilah Umar, kalau Allah menghendaki kebaikan padanya maka ia akan masuk Islam, dan kalau Dia menghendaki yang lain, maka membunuhnya akan menjadi sesuatu yang kecil bagiku,’ Ia berkata, ‘Rasulullah sallallahu alaihi wasallam ada di dalam sedang menerima wahyu.

Beliau keluar ketika Umar tiba, sambil memegang ujung pakaian bagaian bawahnya dan gagang pedangnya, lalu berkata, “Kamu tidak akan berhenti, Umar, sehingga Allah mendatangimu dengan aib dan hukuman seperti yang dilakukan oleh al-Walid ibn all-Mughirah.’

Umar berkata, ‘Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selian Allah dan engkau adalah hamba Allah dan Utusan-Nya.

Sumber : Sejarah Khulafaur Rashidin: Para Penegak Islam Sepeninggal Rasululah SAW yang ditulis oleh Jalal Ad Din As Suyuti. Bab Umar Ibn Al Khattab. Hal 110-113.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement