REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penolakan Ustaz Abdul Somad oleh pemerintah Hong Kong pada Sabtu (23/12) lalu ramai dibicarakan. Walau mengejutkannya, Ustaz Somad mengaku tak begitu memikirkan kejadian tersebut.
"Saya serahkan saja kepada pemerintah. Saya pribadi sibuk kepada dakwah," ujar Ustaz Somad saat ditemui di sela kegiatan Safari Dakwah di Gedung Sarana Jaya, Gambir, Kamis (28/12).
Ketika ditanya mengenai alasan penolakan oleh pemerintah Hong Kong, Ustaz Somad berpandangan hal tersebut merupakan masalah hubungan antarnegara. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah untuk kasus tersebut Ia menyatakan sebagai warga negara yang taat, sudah sewajarnya dia mematuhi aturan.
"Saya sudah klarifikasi begitu sampai di Bandara Sultan Hamid Dua Riau dengan TV One kemudian penjelasan di internet medsos. Sama semuanya bahwa saya ditolak oleh pemerintah Hong Kong dan sebagai warga negara yang taat, saya kembali," ujar Ustaz Somad.
Mengani pengalamannya ditolak di luar negeri, Ustaz Somad mengaku baru pertama kali merasakannya saat di Hong Kong. Ia telah berulang kali menggelar dakwah di Malaysia dan selama itu tidak ada masalah.
Di Malaysia, ia rutin pergi ke Kuala Lumpur, Enggano, Kucing, dan Serawak. Dari semua tempat yang sudah dia datangi, tidak ada masalah berarti, apalagi sampai diusir.
"(Penolakan) baru pertama kali. Saya rutin ke Malaysia sudah lima tahun," ujar pendakwah berdarah Melayu tersebut.
Untuk kegiatan safari dakwah, Ustaz Somad menyatakan sudah tidak terhitung jumlahnya. Untuk Kamis (28/12) ini saja, Ustaz Somad memiliki tiga agenda dengan tempat yang berbeda. Jumat (29/12) Ustaz Somad memiliki jadwal mengisi kajian Subuh di Pondok Pesantren Al-Quraniyah, Tangerang Selatan.