REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Polda Gorontalo menjalankan Program 1.000 Masjid sebagai salah satu cara untuk menangkal radikalisme seluruh wilayah tersebut.
Kapolda Gorontalo, Brigadir Jenderal (Brigjen) Polisi Rachmad Fudail menjelaskan program itu dilakukan agar masyarakat mendapatkan ajaran agama yang benar.
"Karena masih saja ada ajaran yang tidak memberikan hal yang baik, seperti mempengaruhi warga untuk berbuat radikal, antipati kepada pemerintah serta Pancasila," ungkapnya, Kamis.
Ia menegaskan, Polri hadir di tengah masyarakat untuk memberikan berbagai penyuluhan serta sosialisasi, agar masyarakat tidak salah paham.
Sementara itu Kabid Humas Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Tri Cahyono menambahkan program tersebut digelar setiap minggu dengan melibatkan 20-30 personel Sabhara Polda.
"Setiap minggu personel turun ke masjid-masjid di setiap kecamatan untuk melaksanakan iktikaf secara bergantian, kegiatan itu dimulai sejak siang hingga malam hari," jelasnya.
Bentuk kegiatan dari program itu adalah shalat berjamaah, mengaji, serta tausiyah yang juga berisikan imbauan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) terkait penyebaran radikalisme dan imbauan lainnya.
"Target dari program ini adalah dengan mendatangi seluruh masjid yang ada di Provinsi Gorontalo, selain dari personil Polri, kita juga bersama prajurit TNI melaksanakan kegiatan ini secara bergantian di masjid yang ada di Polres maupun di Kompi dan batalyon," pungkasnya