REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Republika menggelar acara Festival Republik dalam rangkaian malam tahun baru pada 31 Desember. Acara digelar di tiga kota besar, termasuk Yogyakarta salah satunya.
Ketua Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Azhar Simanjuntak mengatakan, Yogyakarta adalah salah satu kota yang sangat tepat dan strategis sebagai lokasi penyelenggaraan Festival Republik. ''Yogya merupakan kota yang secara simbolik memiliki peran historis dalam perubahan positif di Indonesia,'' ujar Dahnil kepada Republika.co.id, Jumat (29/12).
Sehingga, lanjut dia, Festival Republik yang digelar dalam momen pergantian tahun ini sekaligus menjadi simbol perubahan Indonesia dan Yogya menjadi lebih baik. Ia pun menilai hal ini sejalan dengan fakta bahwa Kota Yogya kerap menjadi episentrum perubahan di Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan banyaknya tokoh-tokoh nasional yang berasal dari Yogya atau menimba ilmu di Kota Pelajar ini. Selain itu, lanjutnya, Yogya juga merupakan pusat perjuangan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan bahkan sempat menjadi Ibu Kota Negara.
Ia menilai Yogya pun juga menjadi pusat sejarah lahirnya gerakan Islam yang menyebarkan nilai-nilai pembaharuan bagi Islam di Indonesia melalui Muhammadiyah. Dalam kesempatan Festival Republik, Dahnil yang nantinya juga hadir sebagai pembicara ini akan menyampaikan tentang pentingnya memahami etika Al-Asr (Surat Al-Asr).
''Pada sesi pemaparan saya akan menekankan bahwa Islam hadir sebagai agama yang membawa perubahan peradaban dari waktu Ke waktu,'' kata dia.
Menurutnya, hal ini sangat penting mengingat Islam hadir sebagai solusi bagi peradaban manusia agar menjadi lebih baik. Hanya mereka yang memahami pentingnya waktu, yang akan menjadi aktor perubahan peradaban yang lebih maju. ''Sisanya hanya sekedar menjadi sampah peradaban atau sekedar menjadi penghias peradaban,'' katanya.