REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan sebagian besar dana yang dijanjikan oleh Uni Eropa (UE) untuk membantu pengungsi Suriah di Turki masih belum digunakan secara aktif untuk memenuhi kebutuhan pengungsi. Menurut Kemenlu Turki, dari enam miliar euro yang disepakati dalam dua kesepakatan pada 2015 dan 2016, hanya 1,78 miliar euro yang telah dialihkan ke kementerian Turki dan organisasi internasional yang bertanggung jawab untuk melaksanakan proyek tersebut.
"Sementara Turki telah menggunakan lebih dari 30 miliar dolar AS dana nasional untuk kebutuhan orang-orang Suriah yang telah berada di Turki selama kurang lebih tujuh tahun, sejumlah besar tiga miliar euro yang dijanjikan oleh UE pada November 2015 secara efektif tidak digunakan di lapangan," kata pernyataan tersebut
Dari 1,78 miliar euro yang ditransfer sejauh ini, 1,3 miliar masuk ke organisasi internasional, 270 juta ke Kementerian Pendidikan, 120 juta ke Kementerian Kesehatan, dan 12 juta ke Kementerian Dalam Negeri. Namun hal itu tidak menyamakan dana yang secara aktif digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengungsi Suriah.
"Sayangnya, mekanisme pengeluaran dana Uni Eropa tidak berjalan cepat," katanya.
Di masa lalu, Turki berpendapat bahwa akan lebih mudah memberikan uang itu secara langsung kepada pemerintah, namun hal ini ditolak oleh Uni Eropa. UE mengatakan selalu menyalurkan bantuan kemanusiaan melalui badan-badan khusus dan lembaga non-pemerintah sehingga mengarah langsung kepada mereka yang membutuhkan.
Sebagai imbalan atas dana untuk pengungsi Suriah, Turki setuju untuk bekerja sama dalam menghentikan migran yang melintasi Laut Aegea ke Yunani dan membawa pulang mereka yang tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan suaka. Namun, hubungan antara Turki dan Barat memburuk pada tahun lalu.