REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pemeriksaan kesehatan gratis dalam rangka Festival Republik dan Tabligh Akbar Republika DIY/Jateng cukup banyak peminatnya. Bahkan bukan hanya dari wilayah DIY, melainkan juga warga dari luar kota yang kebetulan sedang berlibur di Yogyakarta atau singgah di Masjid Syuhada, Kotabaru, Yogyakarta.
Seperti halnya Nur dan adiknya yang berasal dari Cimahi, Jawa Barat, dan sedang menengok anaknya kuliah di Akademi Perhotelan di Yogyakarta. ‘’Saya tadi sedang shalat Ashar dan lihat ada pemeriksaan gratis. Kebetulan saya lagi nggak enak badan sekalian periksa di sini. Di tempat saya nggak pernah ada pemeriksaan seperti ini,’’ kata Nur, kepada Republika.co.id, Ahad (31/12).
Hal senada disampaikan Khuswatun. Warga Banyuwangi ini bersama rombongan dua mobil sedang shalat sekalian istirahat dari ziarah ke makam Walisongo. ‘’Ini sedang dalam perjalanan pulang dan waktu habis shalat kok di sini ada ramai-ramai. Ada makan gratis dan periksa kesehatan gratis. Kebetulan sekali. Di Banyuwangi tidak pernah ada,’’ katanya.
Bahkan ada suami istri, Musrifah (69 tahun) dan Sahari (75) yang khusus datang ke Masjid Syuhada untuk melakukan pemeriksaan kesehatan. ‘’Saya tahu dari koran Republika kalau hari ini ada pemeriksaan kesehatan. Saya dan bapak ingin cek kolesterol, asam urat, dan gula darah," kata Musrifah, yang datang dari Condongcatur berboncengan sepeda motor dengan suaminya.
Menurut Ketua Panitia Tabligh Akbar Republika DIY/Jateng, Fernan Rahadi, tujuan diselenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis ini untuk menyosialisasikan kepada masyarakat di sekitar wilayah Yogyakarta tentang pentingnya kesehatan. Pemeriksaan kesehatan ini bekerja sama dengan Tim Kesehatan Rumah Zakat.
Sementara itu, Koordinator Tim Kesehatan Rumah Zakat, Alfian, mengatakan pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pemeriksaan tensi dan tes metabolik (asam urat, gula darah, dan kolesterol). Untuk asam urat dan gula darah disiapkan sebanyak 150 strip, sedangkan kolesterol karena stripnya mahal dan jarang persediaannya hanya disiapkan 50 strip dengan disediakan kotak amal.
Menurutnya, tim kesehatan dari Rumah Zakat sebanyak lima orang di antaranya perawat dan bidan. Alasan dilakukan pemeriksaan kesehatan dengan tes metabolik karena sekarang isu penyakit beralih dari penyakit menular ke penyakit tidak menular (degeneratif).
Biasanya, papar dia, masyarakat kurang menyadari tentang hal itu. Baru ketahuan setelah gula darah dan asam uratnya sudah tinggi . ‘’Dengan pemeriksaan metabolik ini diharapkan masyarakat akan semakin menyadari sejak dini,’’ ujarnya.