REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan hari pertama di 2018 ini, Selasa, (2/12). Indeks saham turun 0,26 persen atau 16,42 poin di level 6.339,24.
Padahal pergerakan IHSG sejak pagi cukup positif dengan terus bertengger di zona hijau. Indeks saham pun dibuka menguat 0,16 persen atau 10,43 poin ke level 6.366,08. Bahkan, jelang akhir perdagangan sesi pertama, indeks saham berhasil menembus rekor baru di 6.400. Pada pukul 11.31 WIB, IHSG naik 1,22 persen atau 77,73 poin ke 6.433.
Posisi tersebut bertahan sampai perdagangan awal sesi II. Sekitar pukul 13.30 WIB, IHSG masih terpantau menguat 0,91 persen atau 58,13 poin ke 6.413.
Sayangnya jelang penutupan bursa, laju IHSG justru berbalik melemah. Pada pukul 15.23 WIB, IHSG merosot 0,25 persen atau 15,63 poin ke 6.340.
Meski begitu, sejumlah analis tetap optimistis menghadapi pasar 2018. Sebab, ada beberapa faktor yang akan mendorong pasar saham Indonesia.
Analis Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan, 2018 akan lebih baik dibandingkan 2017. "Apa yang akan membuat 2018 lebih baik dari 2017 adalah pertumbuhan pendapatan riil yang lebih tinggi serta Pilkada yang akan terjadi bersamaan dengan bulan Ramadhan," ujarnya di Jakarta, (2/12).
Lebih lanjut ia mengatakan, naiknya anggaran Kartu Jakarta Pintar (KJP) dan terjadinya tumpang tindih waktu akhir dari libur sekolah serta Ramadhan juga turut mendukung adanya perbaikan permintaan. Dengan begitu berimbas positif kepada berbagai sektor juga pertumbuhan ekonomi.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement