REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Di awal 2018, terjadi kebakaran satu rumah kos-kosan putri di dekat kampus Universitas Indonesia (UI) Pondok Cina, Depok. Kebakaran terjadi pada Selasa (2/1), pukul 10.00 WIB. "Satu rumah kos-kosan terbakar. Tak ada korban jiwa. Kerugian berkisar Rp 200 juta," ujar Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, Yayan Arianto.
Menurut Yayan, rumah kos-kosan yang terbakar seluas 8 x 12 meter persegi. Dugaan sementara api berasal dari korsleting listrik. "Dalam waktu sekitar satu jam rumah kos-kosan tersebut ludes terbakar. Proses pendinginan, diturunkan enam mobil damkar, satu unit ranger, serta satu mobil pompa 1.000 liter dan satu unit mobil pompa 3.500 liter. Api akhirnya dapat dipadamkan," tuturnya.
Yayan mengungkapkan, kebakaran tersebut merupakan yang pertama di awal 2018. Selama kurun waktu 2017, telah terjadi 227 peristiwa kebakaran di Depok. "Umumnya penyebab kebakaran lantaran korsleting listrik. Ada sekitar 149 kasus kebakaran yang terjadi karena korsleting listrik," terangnya.
Yayan menjelaskan kebakaran yang terjadi di Kota Depok paling banyak menimpa tempat tinggal, kemudian tempat usaha dan beberapa lokasi lainnya. Untuk rumah tinggal terdapat 99 kasus kebakaran dan tempat usaha dengan 66 kasus kebakaran serta peristiwa kebakaran, paling banyak terjadi pada Oktober lalu dengan 24 kasus kebakaran.
"Korsleting listrik ada 19 kasus kebakaran, kemudian karena kompor gas yang meledak ada tiga kasus kebakaran, lalu sisanya karena penyebab yang lain," ungkap Yayan.