Selasa 02 Jan 2018 19:00 WIB

Mengenal al-Qassam, Pejuang Palestina

Anggota pasukan Brigade Al Qassam membagikan makanan untuk berbuka di jalanan Kota Gaza Palestina
Foto: MOHAMMED SABER/EPA
Anggota pasukan Brigade Al Qassam membagikan makanan untuk berbuka di jalanan Kota Gaza Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Namanya harum di kalangan pejuang Palestina. Dia selalu dikenang sebagai pembangkit perjuangan melawan penjajahan hingga kini. Tak hanya harta dan sumber daya, tetapi juga nyawa dikorbankan untuk kemerdekaan negeri para nabi, tempat berdirinya al-Aqsha yang di dalamnya terdapat Kubah Shakhrah, area yang diyakini menjadi titik awal Rasulullah menjalani Isra dan Mi'raj.

Dia adalah Muhammad Izzuddin bin Abdul Qadir al-Qassam (1883-1935). Semasa hidup, Izzuddin memimpin perjuangan melawan aksi kolonial Inggris di tanah para nabi.

Jiwa perlawanan sudah tertanam sejak kecil ketika masih belajar. Ketika itu, dia dibesarkan dalam lingkungan keluarga yang berpegang teguh pada ajaran Islam dan selalu menanamkan semangat kemerdekaan agar negeri yang ditempatinya tak lagi dibelenggu penjajahan yang ha nya membawa kesengsaraan.

Semangat yang digelorakannya selalu diikuti masyarakat setempat untuk tidak tinggal diam menyikapi upaya Israel menduduki al-Quds, yang didukung sejumlah negara adidaya. Ia menjadi lambang dan panutan masyarakat dalam melakukan perlawanan hingga saat ini.

Pejuang Palestina ini dilahirkan di baldah Jablah, selatan Lataqiah, Suriah, pada 1882. Selain menimba ilmu di tanah kelahiran, dia juga belajar di Universitas al-Azhar, Kairo, pada 1896 dan lulus tahun 1906. Kemudian, kembali ke kampung halaman menjadi guru dan khatib di Masjid Ibrahim bin Adham.

Aktivitasnya berdakwah di masyarakat membuatnya dikenal sebagai panutan. Masyarakat mendengarkan dan mengikutinya untuk mempertahankan hak atas kemerdekaan. Ketika mi liter Perancis men duduki Suriah pada akhir Perang Dunia I tahun 1918, al-Qassam meng gerakkan massa melawan tentara tersebut. Sejak itu dia menjadi buron (Khairuddin bin Mahmud bin Muhammad bin Ali bin Faris az-Zarkali ad-Dimasyqi: 2002).

Al-Qassam merasa cukup membangkitkan semangat perjuangan di sana. Selebihnya, biarlah masyarakat setempat menentukan nasibnya. Dia kemudian pergi ke Haifa, Palestina. Di sana dia menjadi imam Masjid al-Istiqlal. Pemuda setempat dikumpulkannya untuk mengikuti dakwah.

Syekh al-Qassam mengajarkan baca tulis agar masyarakat setempat dengan mudah mendapatkan informasi dan mampu berkomunikasi dengan baik. Dakwahnya kemudian diapresiasi masyarakat setempat. Pada 1926, Palestina mulai dijajah Inggris.

Ini menjadi permulaan pembentukan negeri zionis yang mengabaikan hak asasi masyarakat setempat untuk tinggal dan menempati negeri tersebut. Ketika itu, dia menggerakkan masyarakat untuk membentuk gerakan rahasia. Al-Qassam memimpin para pemuda, melawan tandatanda meluasnya pengaruh gerakan zionis di Palestina.

Dakwah saja tidak cukup. Dia dan kelompoknya mengangkat senjata yang dianggap sebagai jalan terakhir melawan penjajahan zionis. Gerakan itu tidak mudah. Militer Inggris mampu masuk ke berbagai wilayah sehingga mempersempit gerakan al-Qassam di Haifa. Komandan perang ini terpaksa berpindah ke perkampungan.

Al-Qassam membentuk sel rahasia yang terdiri atas satuan dakwah dan jihad, satuan komunikasi politik, satuan intelijen, satuan pelatihan militer, dan para penghimpun dana untuk pengadaan senjata. Semua itu dijalankannya dengan terorganisasi. Di antara pengikutnya adalah Farhan as- Sa'diy yang dikenal sebagai wakil al-Qassam. Lainnya adalah Rasyid al-Khaza'I yang dikenal sebagai donatur dan penyuplai senjata al-Qassam (Muhammad Hasan Syarab: 2000).

Pada 1929, dia menyatakan perang setelah kasus penguasaan tembok al-Barraq al-Aqsha. Sejak itu, dia mengirim kadernya ke perkampungan dan wilayah pedalaman untuk memobilisasi jihad dan revolusi melawan penjajah. Rakyat Palestina menyambut seruan ini. Mereka turun ke jalan secara berkelompok untuk melakukan perlawanan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement