Rabu 03 Jan 2018 17:35 WIB

Ratusan Hektare Tambak Hancur Diterjang Rob

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Banjir air rob. (ilustrasi)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Banjir air rob. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Rob atau banjir akibat gelombang pasang air laut membuat ratusan hektare tambak di Kabupaten Indramayu menjadi hancur. Para petambak pun menanggung kerugian yang besar.

 

Hal itu seperti yang terjadi di Blok Waledan, Desa Lamarantarung, Kecamatan Cantigi. Di daerah tersebut, ada ratusan hektare tambak yang sebagian besar diisi ikan bandeng. Areal tambak yang hancur itu posisinya berada di sekitar pinggiran laut atau berjarak kurang lebih 75 hingga 100 meter dari muara (pertemuan antara mulut sungai Cimanuk dengan laut).

 

"Banjir rob datang secara tiba-tiba. Kami tidak bisa menyelamatkan ikan bandeng yang ada dalam tambak," ujar seorang pemilik tambak, Sano (37), Rabu (3/1).

 

Rob menerjang pada akhir Desember 2017 lalu. Namun, rob kembali datang pada awal Januari ini. Menurut Sano, rob membuat ikan bandeng yang dipelihara di areal tambak seluas sepuluh hektare miliknya menjadi kabur. Padahal, dia sudah mengeluarkan modal jutaan rupiah.

 

Selain menenggelamkan areal tambak, hempasan rob juga membuat tanggul tambak menjadi jebol. Lumpur dan sampah yang terbawa rob, membuat areal tambak menjadi rusak dan harus dikuras. "Kerugian yang saya alami sangat besar. Selain untuk membeli bibit bandeng, juga harus memperbaiki tambak yang rusak," keluh Sano.

 

Hal senada diungkapkan petambak lainnya, Rangsih (40). Saat rob datang, dia baru menebar bibit bandeng sebanyak 12 ribu bibit di tambak seluas lima hektare miliknya. "Sekarang harus memperbaiki tambak dan menebar bibit baru," tutur Rangsih.

 

Petambak lainnya, Risid (41), menyatakan, para petambak sangat bersedih saat melihat tambak milik mereka berubah layaknya lautan. Apalagi rob yang kembali datang, telah membuat kerusakan tambak menjadi lebih parah. "Para petambak tak berdaya, benar-benar kebingungan," kata Risid.

 

Menurut Risid, para petambak masih membiarkan tambaknya begitu saja. Pasalnya, mereka kesulitan modal untuk memperbaiki tambak dan memulai menebar bibit budi daya lagi.

 

Terpisah, Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, mengungkapkan, wargayang tinggal di pesisir memang diimbau untuk mewaspadai peristiwa rob. Hal itu menyusul adanya fenomena supermoon yang kembali hadir di Januari 2018. "Di bulan Januari ini, supermoon terjadi dua kali," kata pria yang akrab disapa Faiz itu.

 

Faiz menyebutkan, fenomena supermoon hadir pada 2 Januari 2018. Selanjutnya, supermoon akan kembali hadir pada 30 dan 31 Januari 2018. Sebelumnya, supermoon juga terjadi pada 3 Desember 2017.

 

Faiz mengatakan, fenomena supermoon menyebabkan peningkatan pasang air laut maksimum yang dapat mengakibatkan terjadinya banjir rob di wilayah pesisir pantai utara. Di Wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan), rob bisa terjadi di pesisir Indramayu dan Cirebon. "Waspada dan hati-hati bagi masyarakat Indramayu dan Cirebon yang tinggal di wilayah pesisir pantai," katanya. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement