REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah penelitian terbaru menyebut populasi Muslim AS akan terus berkembang dan menggantikan Yahudi sebagai kepercayaan kedua terbesar pada 2040. Saat ini, AS sedang berkutat dengan perdebatan imigrasi Muslim dan pembatasannya. Presiden AS Donald Trump menjadi yang paling utama memperjuangkan.
Menghitung populasi Muslim di AS sebenarnya cukup sulit karena Biro Sensus AS tidak pernah mempertanyakan agama penduduk. Sehingga, tidak ada angka resmi yang dikeluarkan pemerintah tentang jumlah umat Islam di sana. Meski demikian, Pew Research Center telah melakukan serangkaian survei dan berpegang padanya sebagai panduan. Lembaga penelitian dan survei ini memperkirakan jumlah Muslim terus berkembang sejak 2007 hingga 2017.
Mereka mengombinasikan survei dan analisis pada 2007, 2011 dan 2017 dengan data sensus resmi AS. Dilansir di situs resminya, Rabu (3/1) Pew Research mengatakan ada sekitar 3,45 juta Muslim di AS per 2017. Jumlah ini meningkat dari 2007 yang berjumlah 2,35 juta jiwa.
Tahun ini, komunitas Islam mencapai 1,1 persen dari total populasi. Menurut perkiraan ini, jumlah tersebut tidak sebanyak penganut Yahudi Amerika. Namun, menurut proyeksi di masa depan, populasi Muslim diperkirakan akan meningkat lebih cepat daripada populasi Yahudi.
Pada 2040, Muslim akan menggantikan Yahudi sebagai populasi terbanyak kedua setelah Kristen. Pada 2050, jumlah umat Muslim diperkirakan mencapai 8,1 juta orang atau setara 2,1 persen dari total populasi nasional.
Survei tahun ini menunjukkan bahwa Muslim tidak terdistribusi merata di seluruh negara bagian AS. Meski demikian, sejumlah area metropolitan seperti Washington DC punya komunitas Muslim dalam jumlah banyak.
Negara bagian tertentu, seperti New Jersey bahkan jadi rumah bagi mayoritas Muslim. Jumlah mereka dua atau tiga kali lipat dari rata-rata orang dewasa per kapita nasional. Namun ada juga negara bagian dengan komunitas Muslim sangat sedikit.
Pew Research Center telah secara rutin memprakirakan demografi Muslim di AS. Sejak 2007, jumlah mereka meningkat rata-rata 100 ribu orang per tahun. Ini karena tingginya tingkat fertilitas dan produktivitas Muslim AS. Imigrasi dan migrasi juga berperan besar sementara perpindahan agama tidak.