REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Network for South East Asian Studies (NSEAS), Muchtar Effendi menilai Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) masih mengukur kekuatan lawan yang akan dihadapi di Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat (Pilkada Jabar). Oleh karena itu, PDIP belum mengumumkan siapa sosok yang akan diusung.
"Sepertinya Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri melihat terlebih dahulu lawan kemudian mengambil keputusan," ujarnya saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (4/1).
Muctar menilai, kriteria Cagub dan Cawagub yang berpotensi menang di Pilkada Jabar berbeda dengan daerah lain. Sosok yang berasal dari Sunda, agamais dan berlatar belakang militer, menurutnya punya potensi besar untuk menang. Oleh karena itu, untuk bisa menang PDIP perlu mencari sosok yang mempunyai kriteria tersebut.
"Saya pernah riset, masyarakat Jawa barat itu simpatik pada tentara dan memiliki perspektif positif pada terntara," lanjutnya.
Muchtar menuturkan bahwa calon yang diusung Prabowo dan Partai Gerindra, Sudrajat sudah ideal bagi Jawa Barat. Untuk itu, dia menuturkan bahwa Megawati memang harus memilih figur yang berpotensi seperti kriteria tersebut atau menjadi pasif.
"Bisa jadi Megawati melihat karena lawannya berat, jadi pasif dan malah berisiko dengan mendukung orang lain," ujarnya.
Dia menilai bahwa cagub Jabar, Sudrajat merupakan sosok ideal bagi Jawa Barat karena berasal dari sunda priangan dan memiliki latar militer. "Dia Jenderal, Bersih, orang priangan dan punya basis pesantren. Dia lawan yang berat dan sempurna bagi PDIP," katanya.