REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan (PDI) telah memutuskan mengusung Mayjend TNI TB. Hasanuddin dan mantan kapolda Jawa Barat (Jabar) Inspektur Jenderal Polisi Anton Charliyan di Pilgub Jabar. PDIP yakin, pasangan ini memiliki kelebihan untuk memenangkan hati masyarakat Jabar, yang dikenal kuat memegang nilai keislamannya.
Keputusan PDIP mengusung dua Jendral ini cukup mengejutkan, karena jauh dari prediksi banyak kalangan. Apalagi, beberapa hari sebelumnya calon gubernur lain, Ridwan Kamil sudah mendapat jalan dengan mendatangi kantor DPP PDIP untuk mengembalikan formulir pencalonan.
Namun, PDIP pada Ahad (7/1), mengumumkan TB. Hasanuddin-Anton Charliyan untuk maju di Pilgub Jabar. Dan partai berlambang kepala banteng moncong putih ini pun yakin mampu meraup suara umat Islam yang mayoritas di Jawa Barat.
Seperti yang disampaikan Ketua DPP PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno."Mereka berdua penganut muslim yang taat. Nasionalis relijius," kata Hendrawan kepada Republika, Senin (8/1)
Hendrawan yakin, TB. Hasanuddin-Anton Charliyan mampu menarik para pemilih yang mayoritas dari muslim kuat kepada pasangan ini. Karena itu PDIP memandang nama TB. Hasanuddin dan Anton Charliyan tidak perlu dikhawatirkan berseberangan dengan kelompok-kelompok Islam.
"Pasangan paling menarik, karena keduanya jendral, yang selama ini selalu diasosiasikan dengan pilar-pilar NKRI (TNI dan Polri). Keduanya bisa bersatu padu mengamankan Jabar," ungkap Hendrawan.