REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Wilayah Timur Tengah berpotensi dilanda wabah flu. Perubahan suhu cuaca dingin telah melipatgandakan kasus flu sejak Desember 2017 lalu.
Para dokter mendesak pasien untuk melakukan vaksinasi flu setelah seorang pria meninggal minggu lalu di Dubai, Uni Emirat Arab karena pneumonia yang disebabkan oleh influenza. Spesialis Penyakit Dalam, Rumah Sakit Universal Dr Mohammed Ashraf mengatakan pasien meninggal adalah seorang pria berusia 35 tahun asal Pakistan. Awalnya ia tampak sehat tetapi kondisinya memburuk dengan cepat.
"Dia adalah pemuda yang sangat sehat, aktif dan tangguh, tapi dia tiba-tiba meninggal karena pneumonia akibat influenza," kata dia dilansir di Khaleej Times, Senin (8/1).
Pasien menjadi tidak sadar pada hari kedua di rumah sakit karena penyakitnya telah mempengaruhi otak. "Virus ini bisa mempengaruhi saluran udara bagian bawah dan bisa berkembang menjadi pneumonia," katanya.
Menurut Dr Ashraf, penyebaran cepat kasus flu terlihat pada musim ini di seluruh dunia. Di UEA, tipe influenza A dan B berada di puncak daftar penyakit. Ashraf mengatakan ia menerima sekitar 10 pasien setiap hari.
Sekitar 50 pasien dirawat karena flu per harinya. Influenza diketahui telah mengakibatkan ratusan kematian di seluruh dunia bulan lalu. "Jumlah kasus meningkat setiap hari dan beberapa pasien mengalami komplikasi, termasuk pneumonia," katanya.
Ia memperingatkan agar penduduk waspada dan lebih fokus pada pencegahan. Vaksinasi flu sebelum musim gugur disebutnya sangat penting. Jumlah kasus akan menurun jika orang telah vaksinasi karena kekebalan komunitas meningkat.
Dokter mengklaim perubahan cuaca dan suhu yang drastis menjadi lebih dingin telah menjadi salah satu penyebab peningkatan jumlah kasus flu. Dalam sebulan terakhir, jumlahnya meningkat menjadi dua kali lipat dari jumlah yang biasa.