REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Malang menargetkan 50 Badan Usaha Milik Madrasah/Ma'had dapat terealisasi sepanjang tahun ini. Dari target 50 BUMM, Baznas Kota Malang sudah meluncurkan lima yang salah satunya berada di Pondok Pesantren Al-Hikmah Al-Fathimiyah Malang pada Selasa (9/1).
"Lima BUMM yang kali ini diluncurkan diharapkan dapat berkembang menjadi 50 madrasah atau ma'had yang akan kami bina" ujar Ketua Baznas Kota Malang, Fauzan Zenrif saat Peluncuran Lima BUMM Baznas diPondok Pesantren Al-Hikmah Al-Fathimiyah Malang pada Selasa (9/1).
Fauzan mengungkapkan, target madrasah dan ma'had sendiri terlepas dari kondisi di lapangan. Menurut dia, hampir sebagian besar madrasah memiliki banyak mustahiq atau para penerima zakat. Apabila hendak membayar SPP, pihak madrasah biasanya harus mencari sumbangan terlebih dahulu untuk menghindari berhentinya para santri dalam mengeyam pendidikan.
"Mereka menarik SPP ke wali murid tidak bisa, disuruh bayar nanti takut berhenti. Maka dari itu, kita berusaha mencari jalan keluar dengan BUMM ini," kata dia.
Dengan pemanfaatan modal sebesar Rp 100 juta per BUMM, mereka bisa mulai membuka usaha. Sebelumnya, mereka juga sudah harus mendapatkan pembinaan dari Baznas sehingga manajemennya dapat berjalan baik nantinya. Dengan kata lain, mereka sudah mendapatkan pelatihan kewirausahaan sehingga dapat menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas.
"Jadi kita bina mereka dari hulu sampai hilir, termasuk pemasarannya. Dan dengan adanya BUMM ini diharapkan dapat menciptakan kemandirian ekonomi pada madrasah dan ma'had yang berada di Malang," kata dia.
Sebagai informasi, BUMM merupakan satu dari sekian pemanfaatan dari pemasukan Baznas Kota Malang selama ini. Secara rinci, sepanjang 2017 telah menerima pemasukan keuangan dari APBD sebesar Rp 1,3 miliar, zakat senilai Rp 619.970.796 dan infaq sadaqah sekitar Rp 2,1 miliar. Ke depan, Baznas Kota Malang berharap dapat memeroleh pemasukan sekitar Rp 5 miliar