REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat dari Partai Gerindra dan PKS, Sudrajat-Ahmad Syaikhu bersilaturahim ke Paguyuban Pasundan meminta restu kepada tokoh Sunda untuk maju dalam Pilkada 2018.
"Untuk mengenalkan, kan ini Paguyuban Pasundan organisasi yang sangat bersejarah, dan merepresentasikan nilai-nilai kesundaan. Saya juga sebagai anggota paguyuban harus melapor ke ketua dan pengurus," ujar Sudrajat saat ditemui di Gedung Paguyuban Pasundan, Kota Bandung, Selasa (9/1).
Sudrajat dan Syaikhu datang ke Paguyuban Pasundan pada Selasa siang. Keduanya disambut Ketua Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi dan langsung mengadakan pertemuan tertutup.
Sudrajat menjelaskan, dalam pertemuan tersebut ia bersama Didi Turmudzi membahas berbagai hal mengenai kondisi dan situasi Jawa Barat saat ini.
"Yang menjadi pembahasan adalah menjaga ngamumule karakter Sunda. Dan itu dijadikan sebagai nilai spiritual dalam rangka pembangunan Jabar," kata dia.
Sudrajat mengatakan, dengan karakter Sunda yang kuat akan menghasilkan daya saing orang Sunda itu sendiri. Maka, dalam misinya membangun Jawa Barat salah satu poinnya yakni memperkuat karakter Sunda yang silih asah, silih asih, dan silih asuh.
"Meningkatkan daya saing orang sunda, itu bagian dari misi kita, bahwa memang kita harus menjaga nilai-nilai kesundaan," katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Paguyuban Pasundan, Didi Turmudzi menitip beberapa pesan kepada pasangan tersebut apabila nanti terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat.
"Kami beri masukan tentang pendidikan. Kalau jadi (terpilih) bidang pendidikan harus jadi perhatian dan diperbaiki. Pembangunan SDM Jabar harus dibangun sehingga bisa bersaing," katanya.
Meski memberi masukan, ia menegaskan Paguyuban Pasundan merupakan lembaga yang netral dan tidak memihak kepada siapapun. Ia hanya menitip pesan agar sosok yang nanti terpilih tidak melupakan nilai-nilai Sunda.