Rabu 10 Jan 2018 16:05 WIB

YWBNB dan ESQ Luncurkan Wakaf Investasi Selamanya

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) M Nuh dan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian dalam acara launching Wakaf Investasi Selamanya (WIS) dan gerakan Indonesia Menulis Al-Quran (IMA) di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
Foto: Republika/Muhyiddin
Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) M Nuh dan Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian dalam acara launching Wakaf Investasi Selamanya (WIS) dan gerakan Indonesia Menulis Al-Quran (IMA) di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Wakaf Bangun Nurani Bangsa (YWBNB) dan ESQ 165 meluncurkan program Wakaf Investasi Selamanya (WIS) di Menara 165, Jakarta Selatan, Rabu (10/1). Program ini merupakan inovasi dari gerakan optimalisasi wakaf produktif. Keunggulan program ini yaitu meski deposito atau tabungan nol, namun manfaat tunai akan terus diterima oleh ahli waris sampai tujuh turunan.

Dalam peluncuran program ini, hadir Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) M Nuh, Founder ESQ Ary Ginanjar Agustian, Ketua Komisi Dakwah MUI KH Cholil Nafis, serta 11 Direktur bank dan salah satu perusahan asuransi di Indonesia.

"Gerakan wakaf seumur hidup, yaitu di mana dengan Rp 100 ribu maka umat bisa berwakaf. Dengan wakaf itu, dana wakafnya akan disalurkan kepada fakir miskin dan juga kepada investasi-investasi di mana keuntungannya akan terus didapatkan. Bukan hanya untuk pribadi tapi seumur hidup dia," ujar Ary kepada Republika.co.id usai meluncurkan program WIS.

Program wakaf WIS ini baru pertama kali ada di Indonesia bahkan dunia. Menurut Ary, WIS bertujuan untuk peningkatan penerimaan dan optimalisasi wakaf tunai untuk kemakmuran bangsa dan umat. Salah satunya yaitu untuk pendidikan bagi anak pedalaman dengan program Beasiswa Abadi.

Gerakan wakaf ini digulirkan dengan peningkatan kerjasama dan kinerja Lembaga Keuangan Syariah dalam penghimpun dana pihak ketiga dan implementasi dari Rancang Bangun Sukuk Linker Wakaf (SLW) Badan Wakaf Indonesia. Tercatat ada 11 Bank yang akan berpartisipasi dalam program ini.

Saat ini, seseorang yang mempunyai deposito di bank tidak mendapat manfaat selain bagi hasil. Tapi, dengan adanya program WIS nasabah akan mendapatkan banyak manfaat, baik manfaat tunai maupun manfaat keumatan.

Ada beberapa program keumatan WIS, selain untuk pendidikan, di antaranya untuk membebaskan masyarakat yang kurang mampu dari jeratan rentenir serta gerakan Indonesia Menulis Alquran.

Potensi wakaf Indonesia mencapai Rp 377 triliun. Dengan potensi sangat tinggi ini, WIS juga akan mendukung pembangunan nasional. Dana wakaf yang terkumpul dapat diinvestasikan pada bidang-bidang usaha produktif salah satunya pembelian saham BUMN.

Ary Ginanjar optimis WIS akan direspons positif oleh masyarakat mengingat inovasi wakaf ini memiliki keunikan, keunggulan, dan kemanfaatan yang cukup luas bagi pemberdayaan umat dan kemajuan bangsa. "Program wakaf uang yang manfaatnya dapat dinikmati selamanya ini juga akan digunakan untuk mendanai Gerakan Indonesia Menulis Alquran (IMA)," katanya.

Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI), M Nuh berterima kasih kepada Yayasan Wakaf ESQ yang telah melaksanakan program-program kreatifnya selama ini. "Saya terima kasih kepada yayasan wakaf ESQ atas segala kreativitasnya di dalam menyiapkan peosuk-produk yang snagat luar biasa, agar nilai wakaf itu bisa terjaga dengan baik," ujarnya.

Dalam kesempatan ini, ESQ juga sekaligus meluncurkan gerakan IMA tersebut, yaitu sebuah program yang menyediakan media dan mengajak menghatamkan menulis Alqurab dengan sangat mudah dan akurat. Tujuan gerakan ini adalah membentuk karakter pribadi penulis yang positif seperti selalu bersuci, fokus, komitmen, dan jujur dengan pola pembelajaran yang menarik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement