REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Tarian tradisional etnis Karo menjadi salah satu penyambut kedatangan Djarot Saiful Hidayat ketika akan mendaftar sebagai bakal calon gubernur ke Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara di Medan, Rabu. Tarian tradisional tersebut ditampilkan persis di depan gerbang masuk kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumut di Jalan Perintis Kemerdekaan Medan.
Setidaknya ada tiga jenis tarian tradisional etnis Karo yang ditampilkan dalam kegiatan tersebut yakni Tari Gundala, Tari Page, dan Tari Mejuah-juah. Salah satu tokoh masyarakat Karo yang membawa kelompok tari itu, Liyasto Karokaro mengatakan, tarian tradisional tersebut merupakan bentuk dukungan terhadap Djarot Saiful Hidayat yang mendaftarkan diri sebagai bakal cagub Sumut.
Melalui tarian tradisional etnis Karo tersebut, pihaknya mengharapkan etnis lain di Sumut juga ikut memberikan dukungan bagi mantan Gubernur DKI Jakarta itu. "Kami mendukung Pak Djarot karena beliau dinilai memiliki skill dan kemampuan dalam pemerintahan," katanya.
Ia menjelaskan Tari Gundala yang dibawakan tersebut sebagai ungkapan dan penilaian terhadap tokoh yang dinilai mampu menyelamatkan dan memakmurkan suatu daerah. Tarian Mejuah-juah merupakan tarian selamat datang bagi seseorang yang dianggap terhormat.
Sedangkan Tari Page berisi harapan agar kehadiran pemimpin yang disambut mampu membuat tanaman makin subur untuk menambah kemakmuran masyarakat. "Jadi, ini semua dimaksudkan untuk menyambut pemimpin yang baru," ujar Liyasto.