Jumat 12 Jan 2018 00:45 WIB

Sampah Taman Nasional Komodo 650 Kg per Hari

Pengunjung berjalan menuju dermaga Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, NTT.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pengunjung berjalan menuju dermaga Taman Nasional Komodo (TNK), Manggarai Barat, NTT.

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Otoritas Taman Nasional Komodo (TNK) Sudiyono mengatakan jumlah timbunan sampah di kawasan destinasi wisata unggulan itu rata-rata mencapai 650 Kg lebih per hari.

"Timbunan sampah terbanyak terdapat di Pulau Komodo, yaitu Desa Komodo dan Wisata Loh Liang serta Pulau Rinca di Desa Pasir Panjang dan Wisata Loh Buaya," kata Sudiyono saat dihubungi dari Kupang, Kamis (11/1).

Ia menjelaskan komposisi timbunan sampah itu di antaranya 27 persen berupa sampah plastik, 29 persen sampah kertas, sampah kaca atau gelas satu persen, sisa makanan satu persen dan 41 persen merupakan sampah residu atau sisa bangunan dari aktivitas konstruksi.

Menurutnya, upaya penanganan sampah setiap hari di lokasi wisata seperti Loh Liang dan Loh Buaya sejauh ini dilakukan dengan cara ditimbun untuk jenis sampah organik. Sedangkan sampah-sampah anorganik dibawa ke Labuan Bajo, ibu kota Kabupaten Manggarai Barat menggunakan kapal rolling atau patroli oleh petugas Balai TNK.

Penanganan sampah di lokasi wisata seperti Pulau Padar dan Gili Lawa yang belum terdapat pos pengamanan masih dilakukan secara reguler melalui kegiatan bersih pantai. Sudiyono mengakui persoalan sampah di TNK yang merupakan destinasi wisata unggulan nasional yang sudah mendunia itu tengah menjadi sorotan berbagai pihak.

"Sampah di sekitar TNK ini memang terus bertambah seiring peningkatan arus wisatawan, kondisi ini sering disoroti para wisatawan maupun pelaku-pelaku usaha pariwisata dan pemerintah pusat," katanya.

Untuk itu, penanganan sampah merupakan bagian dari fokus utama Balai TNK agar segera ditangani. Salah satu cara dengan membentuk satuan tugas MPS (Masyarakat Peduli Sampah) pada 2018.

Ia menjelaskan nantinya para petugas MPS setiap hari akan melakukan kerja pengambilan sampah di berbagai titik kawasan TNK dan dikumpulkan ke tempat pengelolaan sampah yang ada di setiap desa untuk diangkut kapal khusus ke Labuan Bajo. Selanjutnya, sampah-sampah anorganik yang dibawa ke Labuan Bajo akan didaur ulang melalui kerja sama dengan Koperasi Serba Usaha (KSU) Komodo.

"Secara tertulis nanti kami akan kerja sama dengan KSU Komodo ini, namun secara lisan mereka sudah menyatakan kesanggupan untuk menerima sampah dari kawasan TNK untuk didaur ulang," kata Sudiyono.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement