Jumat 12 Jan 2018 11:30 WIB

Pariwisata Lampung Kian Tampil Memikat

Taman Bawah Laut Pahawang. Pulau Pahawang merupakan satu dari beberapa pulau kecil di Teluk Lampung.
Foto: Republika/Prayogi
Taman Bawah Laut Pahawang. Pulau Pahawang merupakan satu dari beberapa pulau kecil di Teluk Lampung.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pariwisata di Provinsi Lampung telah tumbuh menggeliat dengan menyuguhkan kian banyak objek wisata andalan dan unggulan. Objek wisata ini makin memikat kedatangan wisatawan nusantara maupun mancanegara ke "Bumi Ruwa Jurai" ini.

Kini, di sejumlah pintu masuk ke Lampung, seperti jalur udara lewat Bandar Udara Radin Inten II di Branti, jalur laut di Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, maupun jalur darat di Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung, terlihat para wisatawan nusantara (wisnus) maupun wisatawan mancanegara (wisman) hendak mengunjungi sejumlah objek wisata andalan di Lampung.

Para wisatawan itu hendak berkunjung dan menikmati objek wisata di Lampung, seperti kawasan wisata surving di Tanjungsetia, Kabupaten Pesisir Barat, yang sudah terkenal di kalangan penggila surving karena dinilai sangat menantang.

Sebagian lain memilih kawasan wisata bahari Pulau Pahawang (Puhawang) di Kabupaten Pesawaran, berburu lumba-lumba di Teluk Kiluan Kabupaten Tanggamus, menyaksikan atraksi gajah jinak di Taman Nasional Way Kambas Lampung Timur, atau beberapa objek wisata di Lampung lainnya.

Sejumlah pengelola jasa wisata dan pemandu wisata di Lampung membenarkan, saat liburan akhir pekan atau libur panjang, biasanya banyak wisatawan nusantara maupun mancanegara memesan paket perjalanan wisata ke sejumlah tempat di Lampung, seperti menuju Pulau Pahawang, Tanjung Setia, Teluk Kiluan, dan Way Kambas.

Pada beberapa kesempatan, peminat menuju berbagai objek wisata itu sampai membludak sehingga para pengelolanya kewalahan melayani pengunjung. Pengembangan pariwisata Lampung itu didukung oleh keseriusan dan kepedulian Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo.

Ridho bahkan mendukung pengembangan ilmu pengetahuan yang dipadu dengan pariwisata, seperti ditunjukkan dengan akan adanya teropong bintang di kawasan Sumber Agung, Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman (Tahura War).

Gubernur menyebut "forest tourism" dengan ikon baru teropong bintang yang akan dikembangkan tersebut dengan target lebih baik dari pada yang sudah ada di Bosscha Bandung. Pemprov Lampung, kata Ridho, harus membuktikan bisa membuat teropong bintang yang lebih baik dan ketika kawasan Tahura War berkembang tentunya sumber daya masyarakat juga harus disiapkan.

Menurut Ridho, dengan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia kepariwisataan dan mengembangkan potensi daerah akan membuat masyarakat dapat terlibat secara penuh dalam kegiatan pembangunan sektor itu. "Masyarakat jangan hanya menjadi penonton, tapi mereka harus berperan serta dalam pengembangan kawasan wisata ini," ujar Ridho.

Tiga prioritas pembangunan Provinsi Lampung, yaitu ketahanan pangan, pengembangan industri, dan pariwisata. Dalam pengembangan pariwisata, khususnya pariwisata alam menjadi destinasi wisata unggulan, termasuk di dalamnya Taman Nasional Way Kambas dan Tahura Wan Abdul Rachman.

Menjelang akhir 2017, Gubernur Lampung ini secara resmi meluncurkan Lampung Krakatau Festival 2017 di Balairung Soesilo Soedarman Kementerian Pariwisata Jakarta. Lampung Krakatau Festival 2017 diselenggarakan pada 25-27 Agustus 2017, merupakan agenda tahunan ke-27.

Total kalender kegiatan pariwisata di Lampung sepanjang 2017 sebanyak 31 agenda, termasuk rangkaian festival wisata, seni, dan budaya yang digelar Pemprov Lampung serta sejumlah kabupaten/kota, seperti Kabupaten Lampung Timur, Lampung Barat, dan daerah lainnya.

Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji pencapaian pariwisata Lampung, antara lain dengan peningkatan jumlah wisman dan wisnus rata-rata 30 persen per tahun. Pada 2015, wisman masuk Lampung mencapai 114.907 orang dan wisnus 5.530.803 orang. Pada 2016, wisman 155.053 orang dan wisnus meningkat menjadi 7.296.721 orang. Arief juga memuji Gubernur Lampung yang menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan, selain pertanian dan industri pengolahan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement