Jumat 12 Jan 2018 16:50 WIB

Pasokan Beras ke Pasar Sukabumi Berkurang

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Nur Aini
Harga Beras Naik. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (11/1).
Foto: Republika/ Wihdan
Harga Beras Naik. Pekerja memindahkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID,  SUKABUMI -- Kenaikan harga beras di pasar Sukabumi salah satunya akibat berkurangnya pasokan ke pasar. Penurunan pasokan ini akibat belum masuknya masa penen raya di sentra penghasil beras termasuk di selatan Kabupaten Sukabumi.

"Harga beras mengalami kenaikan sebesar 10 hingga 15 persen dibandingkan kondisi normal," ujar salah seorang pedagang beras di Pasar Gudang Kota Sukabumi, Hambali (47 tahun) kepada wartawan, Jumat (12/1). Kondisi ini, menurutnya, disebabkan turunnya pasokan beras ke pasaran.

Hambali mengatakan penurunan pasokan diperkirakan sekitar 30 persen dibandingkan kondisi normal. Dampaknya kata dia harga beras medium maupun premium mengalami kenaikan rata-rata sebesar Rp 2.000 per kilogram.

Penurunan pasokan beras ini, ungkap Hambali, disebabkan belum masuknya musim panen raya di sentra penghasil beras di selatan Sukabumi. Untuk saat ini, pasokan beras didatangkan dari daerah Subang dan Cirebon. Stok itu pun dinilai hanya bisa memasok 70 persen dari kebutuhan.

Salah seorang petani di selatan Kabupaten Sukabumi tepatnya di Kecamatan Surade, H Sahlan mengatakan, pasokan beras ke pasaran memang mengalami penurunan dibandingkan sebelumnya. Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kecamatan Surade ini mengatakan memang sebagian besar petani belum masuk musim panen.

Musim panen padi diperkirakan berlangsung di akhir Januari 2018 dan awal Februari 2018. Sementara puncak panen raya padi diprediksi pada pertengahan Februari dan akhir Februari 2018 mendatang.

Baca juga: Impor Beras Khusus tak Perlu Rekomendasi Kementan

Menurut Sahlan, jika musim panen telah tiba maka harga beras medium maupun premium di pasaran akan kembali normal. Pasalnya, pasokan beras dari petani akan normal kembali untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pergerakan harga yang terjadi saat ini dinilai karena permintaan tetap tinggi sementaras pasokan berkurang. Oleh karena itu untuk mengatasinya pemerintah bisa mengoptimalkan peran Bulog dalam mengeluarkan beras cadangannya ke masyarakat.

Sebelumnya, Bulog Subdivre Cianjur menggelar operasi pasar (OP) beras medium di Kota/Kabupaten Sukabumi Selasa (9/1). Kegiatan ini untuk meredam gejolak harga beras medium di pasaran. Launching OP beras medium ini dilakukan di kompleks Gudang Bulog Pasir Halang Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi.

''Bulog siap gelar OP ketika dibutuhkan,'' ujar Kepala Subdivre Cianjur Uju Komariah kepada wartawan selepas acara launching. Hal itu terutama pada saat ada gejolak harga di pasaran seperti di Sukabumi.

Untuk stok beras OP ungkap Komariah, Bulog telah menyiapkan sebanyak 2.600 ton. Ribuan ton ini akan disalurkan dalam OP beras medium di Sukabumi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement