Ahad 14 Jan 2018 01:30 WIB

Rusia: Permukiman Israel Rongrong Prospek Solusi Dua Negara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Israr Itah
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
Foto: EPA
Pembangunan permukiman ilegal Israel di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Pemerintah Rusia mengkritik keputusan Israel untuk membangun permukiman baru di Tepi Barat. Menurut Rusia, hal tersebut telah merusak upaya dua negara untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel.

Menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia pada Sabtu (13/1), langkah Israel terkait pembanguan permukiman baru di Tepi Barat tidak membantu menciptakan sebuah kondisi untuk mewujudkan perundingan langsung dengan Palestina. "Juga jelas bahwa kelanjutan kegiatan permukiman Israel merongrong prospek solusi dua negara untuk mencapai perdamaian yang adil dan dapat diandalkan di Timur Tengah," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, dilaporkan laman Anadolu Agency.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan mencatat, sepanjang 2017, Israel telah membongkar atau menggusur 400 rumah milik warga Palestina. Penggusuran dilakukan untuk memperluas permukiman Yahudi di Yerusalem.

Berdasarkan laporan terbaru yang dirilis Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, sejak 1 Januari hingga 4 Desember, Israel telah menghancurkan 412 rumah milik warga Palestina di wilayah yang diduduki, mencakup Yerusalem Timur. "Sekitar 630 orang Palestina telah mengungsi akibat pembongkaran tersebut," kata Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB dalam laporannya, dikutip laman Middle East Monitor.

Lebih dari separuhnya, yakni sekitar 369 orang Palestina, kehilangan tempat tinggalnya di Area C Tepi Barat, yakni wilayah yang dikuasai sepenuhnya oleh otoritas Israel. Sementara lebih dari 200 warga Palestina lainnya tergusur dari permukimannya di Yerusalem Timur.

Dalam laporan Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, Israel pun tercatat menghancurkan 265 bangunan di Area C Tepi Barat dan 136 bangunan di Yerusalem Timur. Penghancuran bangunan ini kian masif setelah Israel merencanakan perluasan permukiman Yahudi di daerah-daerah Palestina yang diduduki.

Saat ini Israel tengah mempercepat pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pada awal Oktober, Israel telah mengumumkan akan mengebut proses pembangunan 4.000 unit rumah di Tepi Barat guna memperluas permukiman Yahudi di daerah yang diduduki. Rencana tersebut mencakup pembangunan permukiman di kota tua Hebron.

Pada 1 Januari 2018, Komite Perencanaan Israel mengizinkan pembangunan 1.122 unit rumah baru di 20 titik okupasi Israel di wilayah Palestina. Saat ini lebih dari 600 ribu warga Yahudi Israel telah tinggal di permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur. Pencaplokan lahan masih terus dilakukan oleh Israel walaupun telah dinyatakan ilegal menurut hukum internasional.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement