REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Garda 212 ini akan menjembatani para alumni 212 yang ingin berkecimpung dalam dunia politik praktis. Ketua Umum DPP Garda 212 Ustaz Ansufri Idrus Sambo mengatakan calon-calon ini nantinya akan diajukan kepada partai-partai yang selama ini memiliki hubungan erat dengan alumni 212, seperti PAN, PKS, Partai Gerindra, dan PBB.
"Setiap daerah pemilihan hanya akan direkomendasikan satu orang calon dari Garda 212," ujar Ustaz Sambo di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (13/1).
Proses seleksi tetap akan dilakukan Garda 212. Garda 212 akan nelihat kapasitas, integritas, dan elektabilitas para kandidat. Jika sudah memungkinkan dan memenuhi syarat-syarat di atas, nama-nama itu akan diajukan.
Sekretaris Jenderal Garda 212, Ustaz Hasri Harahap, mengungkapkan tujuan dari Garda 212 ini untuk perjuangan umat Islam. "Ini untuk memperjuangkan kader muslim agar dapat tempat di DPR," kata Hasri, Sabtu (13/1).
Garda 212 akan menjadi satu wadah alumni dunia politik praktis. Apalagi, kata Hasri, Indonesia sudah memasuki tahun politik yakni 2018 dan nanti pada 2019.
Pada 2018, bagi alumni yang ingin mencalonkan diri, Garda 212 sudah menutup untuk kepala daerah sejak 10 Januari 2018. Dan kini Garda 212 menyiapkan untuk 2019, untuk memilih siapa alumni-alumni 212 baik yang datang ke Jakarta ataupun mereka yang menyokong di daerah-daerah.
Garda 212 akan merekomendasikan calon-calon yang memenuhi kriteria, syaratnya, mereka memang sudah dikenal di daerah masing-masing, kemudian punya biaya untuk memenangkan dirinya di daerah.
"Jika mereka siap jadi legislatif di daerahnya, bisa kita fasilitasi, bisa kita jembatani untuk masuk salah satu partai, Gerindra, PKS, PAN, dan PBB," papar Hasri.