REPUBLIKA.CO.ID, PALESTINA -- Dalam satu bulan terakhir, setidaknya ada lima pemuda Palestina yang ditembaki serdadu Israel. Yang terbaru, kabar datang dari Tepi Barat. Ahmad Salim, pemuda Palestina berumur 24 tahun dilaporkan tertembak peluru serdadu Israel kala terjadi bentrokan antara anak muda Palestina dengan militer Israel di wilayah Jayous, Qalqaliyah Timur, Tepi Barat.
Seperti dikabarkan Kantor Berita Palestina Wafa dan juga Aljazirah, Salim tertembak tepat di kepala. Ambulan pun melarikan Salim ke Rumah Sakit Qalqaliyahs Darwish Nazzal. Namun, nyawa pemuda Palestina asal Qalqaliyah, Tepi Barat, Palestina tersebut tak terselamatkan.
Salim adalah anak muda Palestina kelima yang terbunuh karena peluru serdadu Israel dalam satu bulan terakhir. Empat lainnya adalah Musab Firas al-Tamimi (17 tahun), pemuda Palestina dari sebuah desa di Deir Nitham, dan dua orang remaja yang masing-masing terbunuh di Kamp Pengungsian Bureij di Gaza dan di sebuah desa bernama Burin di Nablus Tepi Barat, serta Sharif Shlash pemuda Gaza berusia 27 tahun yang terbunuh 17 Desember 2017.
Sharif, termasuk pemuda Gaza yang tangguh. Ia bergabung bersama pemuda Gaza lainnya untuk terus melawan. Eskalasi perlawanan makin sengit ketika status Yerusalem sebagai ibu kota Palestina diusik Presiden Amerika Serikat Donal Trump akhir Desember lalu.
Suatu hari, Ahad 17 Desember 2017 lalu, Sharif bergabung dalam sebuah aksi perlawanan di perbatasan Gaza. Aksi membela Yerusalem itu berlangsung di pinggiran tembok perbatasan antara wilayah Jabalia Timur Gaza dan Israel. Dalam aksi itu pun, Tim relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Gaza sempat mengiringi pemuda Gaza dengan memberikan dukungan ribuan paket makanan.
Bahkan, dalam sebuah foto yang sempat diabadikan relawan ACT di Gaza, Sharif Shlash termasuk dalam satu dari ribuan pemuda Gaza yang mendapatkan bantuan paket makanan dari Dapur ACT di Gaza.