REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Penyakit difteri menyerang berbagai daerah di Tanah Air. Kementerian Kesehatan pun menetapkannya sebagai kejadian luar biasa.
Walau demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor memastikan wilayah mereka terbebas dari wabah difteri di tengah penyebarannya di 18 kota/kabupaten se-Jawa Barat. Tapi, sebagai bentuk antisipasi dan kewaspadaan dini, Dinkes Kota Bogor tetap melakukan sejumlah pencegahan.
Kepala Dinkes Kota Bogor Rubaeah mengatakan, salah satu di antaranya adalah dengan menyebarkan surat edaran untuk tetap waspada difteri. "Ke berbagai tingkatan instansi kesehatan, dari puskesmas, klinik sampai rumah sakit," ujarnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (17/1).
Rubaeah menjelaskan, banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mewaspadai difteri, termasuk melakukan pengecekan ulang terkait imunisasi. Tidak hanya edukasi, Puskesmas diharapkan berperan aktif untuk mendata kembali anak-anak yang mungkin saja terlewat imunisasinya.
Selain ke instansi kesehatan, Dinkes Kota Bogor juga berperan aktif ke masyarakat terutama kalangan orang tua. "Kami selalu mengimbau untuk mengecek imunisasi anak-anaknya. Meski difteri termasuk wabah yang mudah menular, difteri masih bisa dicegah dengan imunisasi," ujar Rubaeah.
Kepada orang tua, Rubaeah mengimbau untuk tetap tenang dan jangan panik apabila menemukan kasus difteri pada anak. Segera lapor dan cek kondisi anak ke puskesmas maupun klinik terdekat untuk segera mendapat pengobatan.