REPUBLIKA.CO.ID, LEGANES -- Real Madrid kritis. Begitu headline surat kabar sepekan terakhir berkumandang. Dalam tiga pertandingan terakhir La Liga Spanyol, Los Merengues hanya mengantongi satu poin dengan sekali imbang dan dua kalah, yang lebih mengenaskan lagi Madrid mengalaminya di rumah sendiri, Santiago Bernabeu.
Madrid tengah berada dalam masa-masa sulit, setelah dipermalukan Barcelona tiga gol tanpa balas di pengujung 2017, Madrid terlihat tak kuasa di hadapan Celta Vigo serta Villarreal. Argumentasi pun berhamburan setelah pelatih Zinedine Zidane mengatakan, timnya sedang berada dalam krisis mentalitas.
Namun demikian, Madrid tetaplah Madrid, kesebelasan 'angkuh' dari pusat kota Spanyol. Predikat juara bertahan Liga Champions, dan back to back Piala Dunia Antarklub tampak menjadi momok besar bagi Cristiano Ronaldo dalam mengarungi musim ini.
Kini Madrid harus segera bangkit kembali menatap pertandingan melawan Leganes pada lanjutan babak perempat final Copa del Rey 2017/2018 yang digelar di Estadio Municipal de Butaraque, Jumat (19/1) dinihari WIB. Meski memiliki tradisi menang atas Los Pepineros, namun situasi yang kini tengah melanda Los Blancos menjadi perhatian khusus bagi Zidane.
Namun, setidaknya pendukung Madrid dapat sedikit berlapang dada lantaran kali ini tim kebanggaannya bermain di kandang lawan. Terlebih, pada pentas Copa del Rey, El Real belum tersentuh kekalahan. Tapi, tetap saja Madrid perlu waspada tuan rumah mengingat Leganes berhasil melangkah ke babak ini setelah mengalahkan Villarreal, tim yang akhir pekan kemarin membuat wajah Zidane memerah.
Jelang pertandingan, Zidane meminta anak asuhnya untuk tidak memikirkan kritik yang tengah bermuara di benak timnya. Ia yakin, Madrid akan segera bangkit dari keterpurukan.
"Jangan dengarkan apa yang mereka katakan, semuanya akan berubah. Kami tidak pantas dalam situasi ini. Tapi, saat ini kami hanya perlu terus bekerja," kata Zidane sebagaiman dilansir Marca, Selasa (16/1).
Entrenador asal Prancis yang memiliki darah Aljazair ini merasa timnya harus realistis pada perjalanan di kompetisi domestik. Madrid kini sudah terpaut 19 poin dari Barcelona. Alhasil, dua turnamen yang tersisa menjadi fokus Los Merengues untuk dijadikan pelampiasan. "Kami sulit mencetak gol, tapi pasti akan tercipta dan kami masih bisa memenangkan dua gelar lagi (Liga Champions dan Copa del Rey). Kami hanya perlu untuk terus maju," sambung dia.
Kemenangan sepertinya menjadi harga mati bagi Zidane jika namanya tak mau dicoret dari kursi pelatih Si Putih. Sebab, Presiden Madri dFlorentino Perez kabarnya tengah memantau beberapa nama untuk menggantikan peran pria berkepala plontos itu di Bernabeu. "Saya hanya berharap kami mendapatkan kemenangan tengah pekan dan akhir pekan ini," kata Zidane berharap.