Kamis 18 Jan 2018 18:23 WIB

Aisyiyah Minta Anggotanya tak Golput Saat Pilkada

Kriteria calon yang dipilih Aisyiyah yakni punya integritas dan tidak korupsi.

Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantin (kedua kiri).
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Ketua Umum Pimpinan Pusat Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantin (kedua kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pimpinan Pusat Aisyiyah meminta anggotanya untuk tidak golput saat pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2018. Termasuk saat pemilihan pasangan Calon Gubernur- Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jawa Timur (Jatim).

Ketua Umum PP Aisyiyah Siti Noordjannah Djohantin di Surabaya, Kamis (18/1), mengatakan pihaknya tidak akan golput atau tidak memilih. Sebab hal itu merupakan kepribadian dari Muhammadiyah dalam mencari pemimpin untuk kepentingan memimpin pemerintahan.

"Ini menjadi komitmen perserikatan untuk memilih yang terbaik. Tidak pernah menyatakan untuk golput, itu pendidikan yang tidak baik. Kita harus ikut berdemokrasi secara dewasa. Demokrasi yang cerdas," kata dia.

Meski begitu, pengurus Aisyiyah baik di pusat maupun daerah tidak diperkenankan menjadi tim sukses pasangan calon kepala daerah. Jika memang menjadi tim sukses (timses), maka yang bersangkutan harus izin sementara dari organisasi atau cuti.

"Untuk jadi timses harus dapat izin terlebih dahulu. Hal itu agar yang bersangkutan tidak menjadi timses di beberapa pasangan dan membawa nama Aisyiyah," ujar Siti Noordjannah.

Ditanya terkait dua orang wanita yang maju pada Pilkada Jatim yakni Khofifah Indar Parawansa yang menjadi bakal calon Gubernur Jawa Timur dan Puti Guntur yang menjadi bakal Cawagub Jatim, pihaknya mempersilakan keduanya berkompetisi secara baik. Dia menjelaskan, ada beberapa kriteria calon yang akan dipilih Aisyiyah. Yakni punya integritas yang baik dan tidak korupsi. Begitu calon tersebut punya rekam jejak korupsi, dia menyuruh anggotanya untuk tidak memilihnya.

"Begitu track record-nya pernah melakukan korupsi, bagi kami sudah tidak menjadi bagian untuk dipilih," tuturnya.

Selain itu, calon juga harus punya kebijakan yang selama ini berpihak kepada rakyat. Kedekatan kepada rakyat, kata dia, haruslah sungguh-sungguh. Jangan sampai hanya dekat saat berkepentingan tapi kalau hari-hari biasa susah ditemui.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement