REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyerahkan pemenuhan alat utama sistem persenjataan (alutsista) kepada Marsekal TNI Yuyu Sutisna. Tugas utama Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) teranyar baru akan dijabarkan setelah rapat pimpinan (rapim) TNI.
"Kebijakan-kebijakan sesuai rencana strategis (renstra) kedua sudah kita bentuk dan salin dalam bentuk roadmap renstra 2014 sampai 2019. Sudah saya serahkan kepada Marsekal Yuyu," ujar Hadi usai kegiatan serah terima jabatan KSAU di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/1).
Dengan diserahkannya roadmap renstra itu, apa yang akan Yuyu lakukan ke depan akan berdasarkan hal itu. Hadi menyebutkan, nantinya Yuyu akan berkoordinasi dengan Mabes TNI dan dilanjutkan ke Menteri Pertahanan terkait pemenuhan alutsista.
"Sudah saya serahkan kepada Marsekal Yuyu. Marsekal Yuyu tinggal melanjutkan kebijakan-kebijakan itu," terang Hadi.
Hadi menuturkan, pada renstra kedua ini, TNI AU masih menunggu kedatangan pesawat pengganti F5. Para penerbang TNI AU sudah hampir 1,5 tahun tidak menggunakan pesawat tersebut.
Selain itu, yang belum terpenuhi adalah kebutuhan Radar Ground Control Interception (GCI). Saat ini, radar GCI yang eksis untuk keperluan TNI AU ada sebanyal 20 radar. Dalam renstra kedua dan ketiga, pihaknya perlu penambahan 12 radar lagi.
"Skalanya nanti enam-enam atau empat-empat-empat itu nanti akan dihitung oleh KSAU. Termasuk penambahan pesawat transport pengganti pesawat hercules," jelas dia.
Pihaknya pun merencanakan, pesawat Hercules diganti dengan pesawat yang sama namun beda tipe. Rencananya, pesawat Hercules yang baru nanti akan menjadi tipe J.
"Termasuk pesawat angkut ringan dan helikopter itu yang saya katakan dalam renstra kedua alutsista TNI AU masih perlu penambahan. Namun semuanya sudah ada di renstra," kata dia.
Hadi menyebutkan, tugas utama bagi KSAU yang baru akan disampaikan setelah rapim TNI. Yuyu akan menjabarkan berdasarkan pokok-pokok Panglima TNI dari hasil rapim TNI tersebut.
"Di situlah kepala staf sudah mulai menghitung, menjabarkan apa yang harus dilakukan berdasarkan renstra kedua dan kebjakan-kebijakan yang diberikan Panglima TNI," ungkap Hadi.