Selasa 25 Mar 2025 06:28 WIB

Dilantik Prabowo, Mantan KSAU Siap Pererat Hubungan Indonesia dan Maroko

Banyak kerja sama beasiswa para pelajar. Saya juga terlibat dalam impor fosfat.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Marsekal (Purn) Yuyu Sutisna di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/3/2025) malam WIB.
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Marsekal (Purn) Yuyu Sutisna di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/3/2025) malam WIB.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Maroko, Marsekal (Purn) Yuyu Sutisna, bertekad memperkuat hubungan bilateral antara kedua negara, terutama dalam sektor perdagangan dan pendidikan. Yuyu dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Negara, Jakarta Pusat pada Senin (24/3/2025).

Dia mengaku, penunjukan sebagai dubes berlangsung pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Sejak zaman Pak Jokowi, kemudian Pak Mensesneg Pak Pratikno, saya diberitahu untuk mendapat penugasan baru ke Maroko," kata Yuyu di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin malam WIB.

Baca: KSAU Periode 2018-2020 Yuyu Sutisna Jadi Dubes RI untuk Maroko

Mantan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) itu mengaku, akan fokus membina hubungan baik antara Indonesia dan Maroko, dengan menitikberatkan peningkatan bilateral dalam sektor perdagangan. "Kita tahu Maroko sekarang menjadi pintu perdagangan untuk Afrika Utara, Afrika Barat, dan juga ke Eropa Selatan. Mungkin itu yang akan saya tingkatkan," kata Yuyu.

Besan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa tersebut juga menyoroti kerja sama dalam bidang pendidikan, khususnya program beasiswa bagi pelajar Indonesia. "Banyak kerja sama untuk beasiswa para pelajar. Saya sendiri juga terlibat dalam impor fosfat dari sana, jadi banyak yang harus kita kerjakan, termasuk moderasi agama," kata Yuyu.

Baca: Korsel Siap Produksi Massal Jet KF-21 Boramae Mulai 2026

Mengenai perjanjian dagang Preferential Trade Agreement (PTA) antara Indonesia dan Maroko yang telah berlaku sejak 2022, Yuyu menilai, ada potensi besar untuk meningkatkan ekspor. "Yang jelas sekarang nomor satu sawit, kemudian kendaraan. Nanti mungkin saya akan inventarisasi lebih detail, mana yang harus kita tingkatkan. Yang jelas dari tahun ke tahun meningkat terus," kata Yuyu.

Mantan Atase Pertahanan di KBRI Washington DC tersebut juga melihat, pengalaman kariernya di TNI AU bermanfaat bagi tugas barunya. "Banyak yang bisa kita manfaatkan. Nanti kita inventarisasi dulu, pelajari permasalahan, kemudian apa yang harus kita tingkatkan. Yang jelas kita harus memberikan keuntungan sebesar-besarnya untuk negara kita," kata Yuyu.

Baca: Jet Korsel Cegat Pesawat Tempur Rusia yang Mendekati Wilayahnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement