REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Personel TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan KLB Campak dan Gizi Buruk Asmat terus membantu pendistribusian bantuan ke Asmat, Papua. Komandan Distrik Militer 1707/Merauke, Letnan Kolonel Infanteri Heri K mengaku TNI sudah berulang kali melakukan kegiatan ini.
Heri mengakui, medan yang sulit memang menjadi hambatan untuk distribusi bantuan yang datang dari berbagai daerah. "Kita disini hanya mengandalkan kapal laut, pesawat carter serta Helikopter TNI, itupun tidak setiap hari bisa beroperasi. Untuk itu, setiap bantuan tiba kita langsung angkut dengan sarana yang ada untuk disimpan dan didistribusikan sesuai sasaran, kata dia dalam keterangan tertulisnya, Ahad (21/1).
Selain pelabuhan besar, lanjut dia, pelabuhan Ferry juga menjadi tumpuan distribusi bantuan ke distrik-distrik dan pelosok-pelosok di Kabupaten Asmat. Menurut Heri, stok bantuan makanan dan obat-obatan serta kebutuhan lain sebagian sudah didistribusikan.
"Saya belum bisa menjelaskan secara detail berapa jumlah bantuan secara keseluruhan, yang pasti kami selalu berkoordinasi dengan jajaran yang ada di lapangan untuk selalu memantau wilayah mana saja yang perlu segera dibantu sehingga distribusi akan tepat sasaran sesuai skala prioritas," ujarnya menambahkan.
Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi menjelaskan, bantuan tersebut meliputi obat-obatan, vaksin, susu anak, makanan siap saji dan sembako. Sejauh ini bantuan yang sudah sampai di Asmat dan diterima di Posko adalah bersumber dari Mabes TNI, Ibu-Ibu Darma Pertiwi dan Menteri Sosial.
Mungkin masih banyak dari sumber lain tapi masih tertahan di Timika karena terbatasnya sarana angkut, ujar Aidi.