Ahad 21 Jan 2018 20:02 WIB

Darul Tahfiz Al Yanni, Rumah Gratis untuk Yatim dan Dhuafa

YANI membimbing dan mengajari mereka menghafal, mengkaji, dan mengamalkan Alquran.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kegiatan rumah tahfidz Darul Tahfidz Al Yanni RW 09 Kesunean Selatan
Foto: dok. Yayasan Arisan Nasi Indonesia
Kegiatan rumah tahfidz Darul Tahfidz Al Yanni RW 09 Kesunean Selatan

REPUBLIKA.CO.ID,  "Siapa yang menghafal Alquran, mengkajinya dan mengamalkannya, maka Allah SWT akan memberikan mahkota bagi kedua orang tuanya dari cahaya yang terangnya seperti matahari". (HR Hakim)

 

Hadis Rasulullah SAW itu menggambarkan betapa istimewanya perbuatan seseorang yang menghafal, mengkaji dan mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya mendatangkan pahala yang besar bagi pelakunya, namun juga mendatangkan kemuliaan bagi orang tuanya.

 

Namun sayang, bagi anak-anak yatim dan kaum dhuafa, ketiadaan orang tua yang membimbing dan keterbatasan dana terkadang menjadi kendala bagi mereka untuk melakukan hal tersebut. Untuk itulah, Yayasan Arisan Nasi Indonesia (YANI) hadir untuk membimbing dan mengajari mereka dalam menghafal, mengkaji, dan mengamalkan Alquran.

photo
Kegiatan rumah tahfidz Darul Tahfidz Al Yanni RW 09 Kesunean Selatan

YANI pun mendirikan rumah tahfidz Darul Tahfiz Al Yanni gratis untuk anak yatim dan dhuafa. Lokasinya ada di Ciremai Giri Perumnas Kota Cirebon, yang dibuka sejak Februari 2017. Saat ini, tempat tersebut memiliki 35 santri ikhwan dan akhwat, dengan pengajar dua orang.

 

Selain di lokasi tersebut, YANI juga mendirikan Darul Tahfiz Al Yanni di Kesunean Selatan, ‎RT 06 RW 09 Kota Cirebon pada Mei 2017. Di tempat tersebut, ada sekitar 80-an santri ikhwan dan akhwat, dengan pengajar tiga orang.

 

"Dengan mendirikan rumah tahfiz, kami ingin menciptakan generasi rabbani penghafal Alquran dan menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari," kata Pembina YANI, Sri Supriatin, kepada Republika.co.id, beberapa waktu yang lalu.

 

Perempuan yang akrab disapa Upie itu menjelaskan, di rumah tahfiz Darul Tahfiz Al Yanni, para santri diajari hafalan Alquran dengan sistem sabak (setoran hapalan surat yang baru dihapal) , sabki (murojaah hafalan sebelumnya dalam satu juz), dan manjil (murojaah). Selain itu, para santri juga diajari berbagai bacaan doa dan tahsinul kitabah.

 

"Selain belajar, kami juga memberikan santunan dan mengajak mereka jalan-jalan untuk refreshing," tutur Upie.

 

Darul Tahfiz Al Yanni merupakan salah satu kegiatan dari YANI. Selain rumah tahfiz itu, masih banyak kegiatan lainnya yang dilakukan oleh yayasan sosial non profit tersebut. Di antaranya, berbagi dana tunai untuk pengobatan dan biaya pemakaman untuk dhuafa.

 

Selain itu, berbagi biaya pendidikan dan alat-alat sekolah untuk anak asuh yatim dan dhuafa serta berbagi sembako, nasi boks dan nasi bungkus. Kegiatan lainnya adalah khitanan gratis dan berbagi alat-alat penunjang kesehatan seperti kursi roda, tongkat, dan stroller bayi.

 

YANI juga memberikan layanan rumah makan gratis untuk dhuafa, berbagi bingkisan serta  dongeng motivasi untuk anak-anak yatim dan dhuafa di Kota Cirebon dan sekitarnya. Sebagai perantara mempertemukan ibu asuh untuk anak-anak yatim, cuci mukena gratis untuk mesjid Cirebon dan sekitarnya, obral sedekah dan bazaar sahabat YANI.

 

"Saat ini kami juga sedang membangun Mesjid Al Yanni dan Darul Tahfidz Al Yanni di Kesunean RW 09," kata Upie.

Belum miliki masjid

 

Di RW 09 Kesunean, yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu kampung kumuh di Kota Cirebon, saat ini belum memiliki masjid yang representatif. Begitu pula dengan Darul Tahfiz Al Yanni di Kesunean, yang masih menumpang pada Baperkam setempat, yang bangunannya pun masih mengontrak dari warga.

photo
Lahan yang akan dibangun menjadi masjid dan rumah tahfidz Darul Tahfidz Al Yanni di RW 09 Kesunean Selatan

Upie mengakui, meski lahan untuk masjid dan rumah tahfiz sudah tersedia di daerah tersebut, namun untuk pembangunannya masih terkendala kurangnya dana. Rencananya, masjid yang hendak dibangun itu memiliki dua lantai, yakni lantai satu untuk masjid dan lantai dua untuk rumah tahfidz Darul Tahfiz Al Yanni Kesunean.

 

Untuk mewujudkan pembangunan itu, dibutuhkan dana Rp 1.108.413.330. YANI pun membuka donasi bagi masyarakat yang hendak berpartisipasi memberikan infak dan sodaqoh terbaiknya untuk mewujudkan masjid dan rumah tahfiz bagi anak yatim dan duafa. "Insya Allah kami amanah," tegas Upie.

 

Terpisah, Ketua RW 09 Kesunean, Pepep Nurhadi, mengakui, hingga saat ini di wilayahnya belum tersedia masjid yang representatif dan menjadi pusat kegiatan pemberdayaan umat. Selain itu, rumah tahfidz juga masih menempati Baperkam akibat ketiadaan bangunan milik sendiri. "Kami berharap masjid dan rumah tahfiz di wilayah kami segera terwujud," tutur Pepep.

 

Wilayah RW 09 Kesunean Selatan semula dikenal sebagai kampung pesisir yang kumuh di Kota Cirebon. Saat ini, kampung itu sedang berbenah dan berupaya menjadikan dirinya sebagai kampung yang bersih dan cantik. Keberadaan masjid dan rumah tahfiz di daerah itupun diharapkan melengkapi fasilitas umum yang sangat dibutuhkan masyarakat di daerah tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement