Selasa 23 Jan 2018 08:47 WIB

Din: Pancasila dan Agama tidak Dapat Dipisahkan

Din terganggu dengan orang-orang yang memonopoli Pancasila

Din Syamsuddin
Foto: ROL/Havid Al Vizki
Din Syamsuddin

REPUBLIKA.CO.ID, SUMBAWA -- Utusan Khusus Presiden Untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban, Din Syamsuddin mengatakan bahwa Pancasila dan agama tidak dapat dipisahkan karena di dalam Pancasila terdapat nafas agama. Menurutnya sangat keliru jika ada upaya memisahkan Pancasila dengan agama.

"Sangat keliru memisahkan Pancasila dan agama. Di dalam Pancasila terdapat nafas agama," kata Din, pada acara bedah buku "Dea Guru Syaikh Zainuddin Tepal As-Sumbawi - Mahaguru Ulama Nusantara" karya Nurdin Ranggabaran dalam rangkaian HUT Ke-59 Kabupaten Sumbawa di Auditorium Universitas Samawa di Sumbawa, Senin (22/1).

Menurut Din, sila-sila dari Pancasila seperti ketuhanan dan keadilan adalah nilai Islam yang sentral sekali. Ia menambahkan, Pancasila akan tegak dan kuat kalau agama disentralkan.

"Adalah kedzaliman pihak tertentu yang menghadapkan Pancasila dan agama. Tapi kebodohan umat Islam yang mau dihadapkan dengan Pancasila," ujarnya.

Ia pun menegaskan bahwa Pancasila bukan dimiliki orang-orang tertentu. "Saya merasa terganggu kalau ada yang memonopoli Pancasila dengan kata-kata. 'Saya atau Kami Pancasila' seolah-olah yang lain bukan Pancasila. Ketika dia klaim itu, dia tidak Pancasilais," kata Din.

Pada Oktober 2017, Presiden Joko Widodo mengangkat Muhammad Sirajuddin Syamsuddin menjadi Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama dan Peradaban. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu diamanatkan untuk mengembangkan dialog sekaligus kerja sama antaragama, baik di dalam maupun luar negeri.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement