REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guncangan gempa bumi terasa sangat kuat di wilayah Jabodetabek, Selasa (23/1). Hal itu cukup membuat panik warga sekitar Jakarta, terutama yang bekerja di dalam gedung.

Salah satu karyawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Ditya Arif Setiabudi mengaku panik dan langsung keluar saat gempa terjadi. Ia mengaku sedikit trauma baru-baru ini salah satu selasar gedung tersebut ambruk.

"Ke BEI hari ini ada gempa. Bikin parno (paranoid) aja," ujar Ditya saat ditanya Republika.co.id, Selasa.

Meski begitu, Ditya mengaku tidak ada kerusakan berarti pada gedung. Hanya saja semua orang di dalam Gedung BEI tampak panik dan spontan berlarian ke luar.  "Iya nggak ada yang ambruk lagi kok. Cuma rame doang," jelas dia.

Sementara itu, salah satu karyawan yang bekerja di Wisma Barito Pacific, Slipi, Jakarta, Dora Azzubir mengaku melihat gedung tersebut maju pascagempa terjadi. "Gedungnya maju sendiri padahal gempanya udahan. Kami semua lihat pas kami di luar lari karena gempa," jelasnya kepada, Selasa.

Dora mengaku tidak tahu penyebabnya, namun menurutnya terjadi pergeseran pada gedung. Meski begitu, tidak lama setelah kejadian, seluruh karyawan diminta masuk lagi ke dalam gedung untuk melanjutkan pekerjaannya. "Disuruh masuk lagi pas udah nggak geser. Padahal sudah ready mau pulang," kata Dora sambil tertawa kecil.

Sebagai informasi, gempa kali ini berkekuatan 6,4 Skala Ritcher dan berpusat di Lebak, Banten. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga menyatakan, gempa itu tidak berpotensi tsunami.

Ikuti Whatsapp Channel Republika