REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pasca-gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang Barat Daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, sejumlah rumah mengalami kerusakan. Kerusakan yang ditimbulkan beragam, dari kategori rusak berat seperti retakan dan rusak ringan atap genteng rumah yang turun.
Salah satu desa yang terdampak adalah Desa Cimandiri, Kecamatan Panggarangan. Direktur Sabhara Polda Banten Kombes Pol Jondrial mengatakan, setidaknya ada 20 rumah yang rusak pasca-gempa yang terjadi Selasa (23/1) lalu.
"Ada sekitar 20 rumah yang kondisinya rusak berat," ujar Jondrial saat ditemui Republika.co.id di Posko Pengungsian Tenda Sabhara, Cimandiri, Kamis (25/1).
Setelah kejadian gempa tersebut, Jondrial menjelaskan, timnya langsung menuju lokasi dari Serang menuju Desa Cimandiri. Pembangunan tenda langsung diberikan untuk menampung warga yang rumahnya mengalami rusak berat. "Giat ini khusus untuk Direktorat Sabhara ada dua pleton atau 60 personel," kata dia.
Pantauan Republika.co.id, personel yang dibawa Sabhara bersama warga sekitar mulai memperbaiki rumah-rumah warga yang mengalami kerusakan. Sementara kaum ibu di Cimandiri ikut membantu dengan membuatkan sarapan di dapur umum tenda pengungsian yang didirikan Sabhara. "Personel kami drop ke rumah-rumah yang rusak untuk membantu memperbaiki rumah," jelas dia.
Jondrial mengatakan, giat penanganan pasca-gempa tersebut akan berakhir jika masyarakat sudah dalam kondisi aman dan kembali ke rumah masing-masing. "Sampai masyarakat tidak membutuhkan tenda yang kami siapkan, jadi waktunya tidak terbatas," ujar dia mengakhiri.