Senin 29 Jan 2018 13:54 WIB

Pangkalan Militer Afghanistan Dibom

Bom terjadi beberapa jam sebelum Jokowi datang.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Ani Nursalikah
Lokasi serangan bom di Kabul, Afghanistan, Sabtu (23/7).
Foto: Reuters
Lokasi serangan bom di Kabul, Afghanistan, Sabtu (23/7).

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pihak berwenang mengatakan, pada Senin (29/1) penyerang menargetkan sebuah pangkalan militer di ibu kota Afghanistan, Kabul.

Serangan tersebut terjadi hanya dua hari setelah 100 orang lebih tewas karena sebuah ambulans yang berisi bahan peledak meledak di ibu kota. Serangan tersebut diklaim oleh kelompok Taliban.

 

Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Afghanistan Dawlat Waziri, serangan yang baru terjadi hari ini dimulai dengan ledakan di pintu masuk pangkalan militer di dekat Akademi Militer Marshall Fahim. Dari lima tersangka penyerang, tiga terbunuh.

 

Mensesneg: Presiden Jokowi Bersikeras ke Afghanistan

 

Tidak jelas berapa banyak korban terluka, tapi informasi awal dilaporkan CNN, menunjukkan setidaknya dua orang tentara tewas dan 10 lainnya terluka. The Marshall Fahim National Defense University berada satu kompleks dengan dua fasilitas militer lainnya, termasuk markas NATO yang menjadi tuan rumah untuk instruktur di akademi tersebut. Kompleks militer yang berada di distrik polisi kelima Kabul, ini juga menjadi lokasi pengeboman bunuh diri pada Oktober tahun lalu.

 

Sementara itu, pewarta foto Afghanistan mengatakan serangan itu terjadi beberapa jam sebelum Presiden RI Joko Widodo tiba di Kabul. "#BREAKING Sedang terjadi serangan di akademi militer Marshall Fahim di #Kabul di hari Presiden #Indonesia akan tiba dalam beberapa jam. Sebuah hari yang sulit dan menyedihkan dimulai! #Taliban," katanya yang dia tuliskan di Twitter.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement