REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Membawakan kisah Bandung Bondowoso yang melatari pendirian Candi Prambanan, tim Colour Guard Gitanadaqu pukau penonton yang menyaksikan event Winter Guard International (WGI) Sport of The Arts Japan 2018 di Makuhari Hall, Jepang, Sabtu (27/1).
Gitanadaqu yang merupakan nama marching band pondok pesantren tahfizh putri Daarul Qur’an, menjadi satu-satunya perwakilan Indonesia yang mengikuti kejuaraan yang juga diikuti perwakilan Jepang sebagai tuan rumah dan dari Amerika Serikat.
Meski harus melawan udara dingin yang menusuk tulang, Jepang saat ini masih musim dingin dengan suhu sekitar 5 derajat celcius bahkan bisa minus pada sore hingga malam hari, dan perwakilan tuan rumah dan Amerika Serikat, namun para santri tidak nervous dan bisa memberikan penampilan terbaik.
Ustaz TarmiI Ashidiq, Ketua Daarul Qur’an, yang menyertai para santri, menyatakan terima kasih atas penampilan yang diberikan para santri. Meski cuaca jauh berbeda dengan Indonesia namun para santri cepat beradaptasi dan bisa memberikan penampilan terbaiknya.
“Alhamdulillah, penampilan para santri menunjukkan semangat yang keras untuk berkompetisi. Faktor nonteknis seperti cuaca tidak mempengaruhi para santri dalam berkompetisi” ujar Tarmizi.
Selain dalam cabang Colour Guard, Gitanadaqu dalam kompetisi WGI Japan 2018 ini juga ikut dalam cabang Percussion dengan membawakan aransemen dari soundtrack film interstellar.