Rabu 31 Jan 2018 00:14 WIB

Mu'ti: Pernyataan Kapolri tak Usah Jadi Polemik

Pernyataan Kapolri itu menekankan pentingnya kekuatan umat Islam.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mukti.
Foto: Republika/Darmawan
Sekjen PP Muhammadiyah, Abdul Mukti.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu'ti, menanggapi, soal pernyataan dari Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian dalam sebuah video yang beredar. Dalam video tersebut, Tito mengatakan, kepolisian siap bekerja sama dengan dua organisasi masyarakat (ormas) besar di Indonesia, NU dan Muhammadiyah. Namun, ada pernyataan Tito yang mengatakan bahwa ormas selain NU dan Muhammadiyah hanya merontokkan NKRI.

Ia mengatakan, konteks pernyataan Kapolri adalah pentingnya peranan umat Islam dalam membangun dan memperkuat NKRI dan Pancasila. Menurutnya, pernyataan Kapolri itu menekankan pentingnya kekuatan umat Islam, khususnya Muhammadiyah dan NU.

Namun dalam sejarah dan realitas Indonesia saat ini, kata Mu'ti, banyak sekali organisasi Islam yang berjuang dan berperan penting, tidak hanya Muhammadiyah dan NU. Menurutnya, ukuran sederhananya adalah banyaknya ulama dari kalangan umat Islam di luar Muhammadiyah dan NU yang menjadi Pahlawan nasional.

"Dan adanya kontribusi umat Islam dalam membangun kekuatan ideologi Pancasila dan memajukan bangsa. Hal ini harus diapresiasi oleh Pemerintah, termasuk oleh Kapolri," kata Mu'ti, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Selasa (30/1).