REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER--Pelatih Manchester United (MU) Jose Mourinho menyindir sejumlah pihak yang kerap menuduhnya sebagai sosok antipemain muda. Mourinho mengambil contoh soal kebijakannya yang justru kerap memainkan penggawa hasil binaan akademi MU.

Dalam hal ini, Mourinho menjadikan sosok striker muda MU Marcus Rahsford sebagai jawaban untuk para pengkritik. Menurut pelatih asal Portugal ini, kisah Rashford di Old Trafford sangatlah unik.

Pemain yang baru berusia 20 tahun itu melambung namanya pada awal tahun 2016. Rashford promosi ke tim inti pada paruh kedua musim 2015/2016 ketika MU ditangani oleh Louis van Gaal.

Secara tiba-tiba, Rashford kala itu bisa jadi penyelamat MU ketika kesulitan mencetak gol. Namun, van Gaal yang mengorbitkannya kemudian pergi di pertengahan tahun 2016. Mourinho menyadari, banyak pihak yang kemudian berpikir Rashford lebih baik pergi karena MU akan dilatih oleh seorang 'monster' antipemain muda.

"Kemudian si monster yang katanya disebut sering membunuh karier anak-anak itu datang. Tapi faktanya Rashford malah terus bermain. Rashford jadi starter, bermain dari bangku cadangan, sebagai sayap kiri, sayap kanan, striker, lalu ke timnas Inggris," kata Mourinho dalam sebuah sesi wawancara seperti dikutip dari ESPN, Rabu (31/1).

Mantan pelatih Real Madrid ini pun meminta semua pihak untuk tidak termakan cerita lama, Mourinho menegaskan, siapa pun yang menyebutnya sebagai antipemain muda harus tutup mulut.

"Rahsford kini punya banyak pengalaman pada semua level karena dia sering dimainkan," tegas Mourinho.

Rashford musim ini sudah bermain dalam 36 pertandingan dengan 20 di antaranya sebagai starter. Dari banyak laga tersebut, putra asli Manchester ini sukses mencetak 10 gol.

Ikuti Whatsapp Channel Republika